Waspada Hepatitis B! Satu Suntikan Vaksin Bisa Selamatkan Nyawa
- https://www.pexels.com/photo/girl-getting-vaccinated-3992931/
Kesehatan, VIVA Bali – Hepatitis B masih menjadi salah satu masalah kesehatan serius di Indonesia. Penyakit infeksi virus yang menyerang hati ini bisa menimbulkan kerusakan permanen, bahkan kanker hati, jika tidak terdeteksi sejak dini.
Dokter spesialis penyakit dalam dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD, FRSPH, FINASIM, menegaskan bahwa vaksinasi lengkap adalah cara paling efektif untuk mencegah penularan Hepatitis B.
“Vaksin Hepatitis B merupakan cara pencegahan paling efektif. Efektivitasnya mencapai lebih dari 95 persen dan dapat melindungi tubuh hingga puluhan tahun,” kata dr. Dirga dalam diskusi kesehatan di Jakarta, Senin, 28 Juli 2025, dikutip dari Antara.
Hepatitis B dapat menular melalui darah, cairan tubuh, hubungan seksual tanpa pengaman, penggunaan jarum suntik bersama, peralatan pribadi yang tidak steril, hingga penularan dari ibu ke bayi saat persalinan (transmisi vertikal).
Menurut data World Health Organization (WHO), lebih dari 2 miliar orang di dunia terinfeksi Hepatitis B. Di Indonesia, penyakit ini menyebabkan 60.000 kematian setiap tahun.
“Virus ini tidak memandang usia atau status sosial. Semua orang bisa terinfeksi, termasuk anak-anak, dewasa, dan tenaga medis yang masuk kelompok berisiko tinggi,” jelas dr. Dirga.
Banyak orang tidak menyadari dirinya terinfeksi Hepatitis B karena sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Dr. Dirga menyarankan pemeriksaan darah HBsAg dan Anti-HBs terutama bagi kelompok berisiko tinggi seperti tenaga medis, pengguna jarum suntik bersama, dan individu dengan riwayat transfusi darah.
“Deteksi dini memungkinkan penanganan lebih cepat sebelum virus menyebabkan kerusakan hati permanen,” tegasnya.
Bagi orang dewasa, vaksin Hepatitis B diberikan dalam tiga dosis: bulan ke-0, ke-1, dan ke-6. Jika dosis tidak lengkap, efektivitas perlindungan akan berkurang.
Sementara itu, dr. Melia Yunita, M.Sc, Sp.A, menegaskan pentingnya vaksinasi pada anak sedini mungkin, khususnya bayi yang lahir dari ibu dengan Hepatitis B.
“Bayi harus segera mendapatkan vaksin dan imunoglobulin maksimal 12 jam setelah lahir untuk mencegah infeksi kronis yang bisa berkembang menjadi sirosis atau kanker hati,” jelasnya.
Jadwal vaksinasi anak menurut IDAI:
- 1 kali suntik saat lahir
- 4 kali vaksin kombinasi pada bulan ke-2, ke-3, ke-4, dan booster di bulan ke-18
“Sekitar 70 persen bayi yang terinfeksi Hepatitis B tidak menunjukkan gejala. Karena itu, vaksin Hepatitis B yang termasuk vaksin dasar wajib tidak boleh dilewatkan,” tegas dr. Melia.
Hepatitis B adalah penyakit serius yang bisa dicegah. Vaksinasi lengkap dan deteksi dini adalah cara terbaik untuk melindungi diri dan keluarga dari risiko kerusakan hati permanen, sirosis, hingga kanker hati.
“Jangan tunggu muncul gejala. Lakukan pemeriksaan dan pastikan vaksinasi Hepatitis B Anda serta anak-anak sudah lengkap,” tutup dr. Dirga.