Sering Pakai Headset? Aturan 60-60 Ini Bisa Selamatkan Pendengaranmu!

Ilustrasi seorang wanita sedang memakai headphone.
Sumber :
  • https://www.pexels.com/photo/woman-wearing-black-sleeveless-dress-holding-white-headphone-at-daytime-1001850/

Kesehatan, VIVA Bali – Di era serba digital seperti sekarang, headset dan TWS (True Wireless Stereo) sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Baik untuk mendengarkan musik, menonton film, atau rapat online, banyak orang memakainya berjam-jam tanpa henti. Namun, tahukah Anda bahwa kebiasaan ini bisa merusak pendengaran jika tidak dilakukan dengan benar?

Ingin Tubuh Lebih Ringan? Ini 8 Makanan Detoks yang Harus Dicoba!

dr. Luthfi Ari Wibowo, Sp.THT-KL, Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan dari Universitas Indonesia, memperingatkan masyarakat untuk mulai menerapkan aturan 60-60 yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

“Gunakan headset dengan volume maksimal 60 persen dan durasi tidak lebih dari 60 menit sehari,” tegas Luthfi saat diskusi kesehatan di Jakarta, Jumat, 25 Juli 2025, dikutip dari Antara.

Ingin Kulit Semakin Sehat? Coba Konsumsi 10 Buah Ini!

Paparan suara keras yang terus-menerus bisa menyebabkan kerusakan permanen pada sel-sel rambut halus di koklea, yaitu telinga bagian dalam. Jika dibiarkan, kerusakan ini dapat menimbulkan:

Tinitus kronis (telinga berdenging) yang bisa berlangsung seumur hidup.

Perhatikan Mata Anda, Perubahan Warnanya Dapat Deteksi Penyakit

Gangguan pendengaran progresif yang membuat kemampuan mendengar menurun secara perlahan namun permanen.

“Bahkan dengan volume sedang, mendengarkan musik terlalu lama tetap bisa merusak pendengaran,” ujar Luthfi yang juga berpraktik di Rumah Sakit Proklamasi Jakarta.

Selain aturan 60-60, Luthfi membagikan beberapa tips penting untuk menjaga kesehatan telinga:

Gunakan pelindung telinga saat berada di lingkungan bising, seperti konser, bengkel, atau area konstruksi.

Bersihkan telinga dengan cara yang benar. Hindari mengorek terlalu dalam karena bisa melukai saluran telinga.

Hindari penggunaan obat tetes telinga tanpa resep dokter.

Lakukan pemeriksaan rutin ke dokter THT, terutama jika Anda sering terpapar suara keras atau sudah berusia lanjut.

Lindungi anak-anak dari suara keras, termasuk mainan yang mengeluarkan suara nyaring.

“Anak-anak harus dijauhkan dari kebisingan berlebihan sejak dini. Pendengaran yang rusak sulit dipulihkan,” tegasnya.

Mendengarkan musik memang menyenangkan, tetapi jangan sampai telinga menjadi korban. Dengan menerapkan aturan 60-60, Anda tetap bisa menikmati musik, podcast, atau film favorit tanpa harus khawatir mengalami gangguan pendengaran di masa depan.

“Pendengaran adalah aset berharga. Jagalah mulai sekarang sebelum terlambat,” tutup Luthfi.