Lingkungan Bebas Asap Rokok, Kunci Lahirkan Generasi yang Lebih Sehat
- https://www.pexels.com/photo/a-pregnant-woman-holding-her-tummy-7485421/
Kesehatan, VIVA Bali – Paparan asap rokok selama kehamilan bukan hanya berbahaya bagi kesehatan ibu, tetapi juga dapat meningkatkan risiko stunting pada janin. Dampaknya bisa memicu bayi lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) hingga menghambat perkembangan tulang dan jaringan tubuh.
dr. Darmawan Budi Setyanto, Sp.A(K), dokter spesialis anak subspesialis respirologi sekaligus anggota Unit Kerja Koordinasi Respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), menegaskan pentingnya menciptakan lingkungan bebas asap rokok bagi ibu hamil.
“Dengan kerja sama dan dukungan dari orang sekitar dan komunitas, ibu hamil dapat mengurangi pajanan asap rokok dan risiko stunting pada janin,” ujar Darmawan dalam diskusi kesehatan di Jakarta, Jumat, 25 Juli 2025, dikutip dari Antara.
Menurut Darmawan, keluarga memiliki peran besar dalam melindungi ibu hamil dari paparan asap rokok. Langkah-langkah yang bisa dilakukan antara lain:
- Membuat aturan rumah bebas asap rokok. Larang keluarga atau tamu merokok di dalam rumah.
- Mengedukasi orang sekitar. Berikan pemahaman tentang bahaya asap rokok bagi ibu hamil dan janin.
- Memastikan ventilasi rumah baik. Agar asap tidak terperangkap di dalam ruangan.
- Menghindari tempat yang penuh asap. Ibu hamil disarankan untuk tidak mengunjungi restoran atau kafe yang memperbolehkan merokok.
“Keluarga dapat mendukung ibu hamil dengan tidak merokok di dalam rumah dan memberikan motivasi kepada anggota keluarga yang merokok untuk berhenti,” tambahnya.
Darmawan juga menekankan bahwa upaya menciptakan lingkungan bebas asap rokok tidak cukup hanya di dalam rumah. Komunitas dan lingkungan sekitar harus ikut berperan, di antaranya dengan:
- Mengadakan kampanye anti-rokok untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
- Mendorong kebijakan ruang publik bebas asap rokok agar ibu hamil bisa beraktivitas dengan aman.
- Menyediakan sumber informasi dan dukungan bagi ibu hamil untuk menghindari paparan asap rokok.
“Komunitas bisa membantu menciptakan lingkungan yang lebih sehat melalui program nyata, sehingga risiko stunting pada janin dapat ditekan sejak dini,” jelasnya.
Darmawan menegaskan, pencegahan stunting bukan hanya tanggung jawab ibu hamil saja, tetapi juga memerlukan dukungan penuh dari keluarga dan masyarakat luas.
“Dengan kerja sama semua pihak, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih sehat sehingga anak-anak dapat lahir dengan tumbuh kembang yang optimal,” pungkasnya.