Terungkap! Ini Alasan Pembalap MotoGP Menurunkan Lutut Saat Menikung

Konsentrasi penuh kuasai setiap inchi lintasan balap
Sumber :
  • Pexels/Wayne Lee

2. Penyeimbang dan Pengatur Gravitasi
Ketika lutut diturunkan, berat badan pengendara berpindah ke bagian dalam tikungan. Ini menurunkan pusat gravitasi gabungan antara pembalap dan motor, sehingga motor tetap lebih stabil dan tidak perlu terlalu condong. Posisi ini juga membantu menyeimbangkan motor saat menikung dengan kecepatan tinggi.

Jangan Salah! Begini Cara Bersihkan Injektor Motor Injeksi yang Benar!

3. Pencegah Kecelakaan dan Pemulihan Cengkeraman
Dalam kondisi tertentu, lutut juga membantu mencegah motor tergelincir. Saat ban depan kehilangan sedikit cengkeraman, kontak lutut bisa membantu menstabilkan motor dan mencegah jatuh. Banyak pembalap berhasil menyelamatkan motor dari potensi kecelakaan berkat tarikan lutut atau bahkan siku.

Peran Teknologi dalam Evolusi Gaya Berkendara

Kehadiran slider lutut atau pelindung khusus di bagian luar lutut membuat teknik ini aman dilakukan secara rutin. Ditambah lagi dengan pakaian balap yang dilengkapi kantong udara dan perlindungan tingkat tinggi, pembalap bisa melakukan sudut miring ekstrem tanpa risiko besar.

CTA yang Powerful Bisa Ajak Audiens Aksi Tanpa Terasa Jualan

Contohnya, pembalap seperti Marc Marquez dan Valentino Rossi bahkan membawa teknik ini lebih jauh. Mereka memperkenalkan elbow down, bahkan ada momen ketika helm hampir menyentuh lintasan. Semua ini berkat peningkatan dalam aerodinamika motor, elektronik, serta cengkeraman ban.

Tidak Semua Tikungan Perlu Knee Dragging

Meskipun efektif di banyak kondisi, pembalap tidak selalu menurunkan lutut di setiap tikungan. Dalam kecepatan rendah atau kondisi basah, postur tubuh cenderung lebih tegak dan sudut kemiringan motor tidak terlalu tajam. Dalam situasi seperti ini, menurunkan lutut tidak memberikan manfaat yang signifikan dan justru bisa meningkatkan risiko kecelakaan.

Halaman Selanjutnya
img_title
Kenali 8 Tanda Tubuh Sedang Kelelahan! Ada yang Kamu Rasakan?