Anak Dicap Nakal? Waspadai Dampaknya Lebih Seram dari yang Dibayangkan!

Ilustrasi seorang anak bermain dengan boneka.
Sumber :
  • https://www.pexels.com/photo/boy-sitting-with-brown-bear-plush-toy-on-selective-focus-photo-39369/

Jika anak sudah terlibat kejahatan namun belum masuk dalam sistem hukum, pendekatan yang disarankan adalah pendekatan restoratif dan rehabilitatif, bukan hukuman semata.

Rahasia Es Batu untuk Kecantikan dan Potensi Risikonya

“Pendekatan ini berfokus pada pemulihan dan pengembangan kemampuan anak agar bisa bersikap lebih adaptif di masa depan,” katanya.

Penting pula dilakukan pemeriksaan psikologis untuk memahami akar masalah dari perilaku anak. Apakah karena trauma, gangguan emosi, atau tekanan lingkungan. Hasil asesmen ini menjadi dasar penanganan dan intervensi yang lebih tepat.

Honda dan Luca Marini Cetak Hasil Terbaik di MotoGP Hungaria 2025

Phoebe menambahkan bahwa selain fokus pada anak, keluarga juga perlu diberikan pendampingan untuk memperbaiki pola komunikasi, pola asuh, dan dukungan di rumah. Karena keluarga adalah lingkungan utama dan paling berpengaruh dalam membentuk perilaku anak.

“Anak belajar dari interaksi paling awal di rumah. Jika hubungan ini tidak sehat, maka risiko perilaku menyimpang semakin besar,” ujarnya.

Unik! di Jerman Ada Kejuaraan Eropa Memotong Rumput dengan Arit

Sebagai bagian dari peringatan Hari Anak Nasional yang jatuh pada 23 Juli, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto menyampaikan bahwa sebanyak 1.272 anak binaan pemasyarakatan di Indonesia diusulkan untuk menerima remisi atau pengurangan masa hukuman.

Langkah ini menjadi bentuk kepedulian dan harapan bahwa setiap anak, meski pernah salah langkah, tetap memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri dan membangun masa depan yang lebih baik.

Halaman Selanjutnya
img_title