Tiba-Tiba Cepat Lelah dan Emosi Labil? Bisa Jadi Karena Zat Besi Rendah

Ilustrasi seorang pria yang sedang kelelahan.
Sumber :
  • https://www.pexels.com/photo/bored-formal-man-watching-laptop-at-desk-3760811/

Kesehatan, VIVA Bali – Pernah merasa lelah terus-menerus, mudah kedinginan, atau napas terasa pendek meski hanya berjalan santai? Hati-hati, itu bisa jadi bukan sekadar kelelahan biasa. Bisa jadi tubuh Anda sedang mengalami kekurangan zat besi kondisi yang sering tak disadari namun berdampak besar pada kesehatan.

Berapa Banyak Racun Rokok Bisa Kamu Tahan?

Menurut laporan EatingWell yang dikutip dari Antara, Senin, 21 Juli 2025. Defisiensi zat besi atau kekurangan zat besi kerap berkembang perlahan dan gejalanya muncul secara samar. Banyak orang baru menyadari saat kondisinya sudah berkembang menjadi anemia, yaitu saat tubuh benar-benar kekurangan sel darah merah yang sehat.

Padahal, zat besi berperan penting dalam pembentukan hemoglobin, komponen dalam darah yang bertugas membawa oksigen ke seluruh tubuh. Tanpa cukup zat besi, tubuh akan bekerja lebih keras dan akhirnya menimbulkan berbagai keluhan fisik maupun mental.

Gejala-Gejala Kekurangan Zat Besi yang Perlu Diwaspadai:

1. Tubuh Terasa Sangat Lelah

Trauma Masa Lalu Dapat Memicu Perceraian? Begini Penelitiannya

Kelelahan yang tak kunjung hilang bisa jadi merupakan tanda awal kekurangan zat besi. Karena sel darah merah yang membawa oksigen tidak bekerja secara maksimal, tubuh jadi cepat kehabisan energi.

2. Sering Merasa Kedinginan

Zat besi memengaruhi kinerja hormon tiroid yang mengatur suhu tubuh. Ketika kadarnya rendah, tubuh menjadi sulit mengatur suhu, dan Anda akan lebih sering merasa dingin bahkan di suhu yang normal.

3. Sesak Napas

Biohacking Bali, 6 Praktik Kesehatan Modern yang Bisa Dicoba di Ubud

Jika Anda merasa kehabisan napas saat melakukan aktivitas ringan seperti menaiki tangga, bisa jadi itu disebabkan oleh rendahnya kadar hemoglobin dalam darah. Tanpa oksigen yang cukup, otot dan jaringan tubuh tak bisa bekerja secara efisien.

4. Mood Tidak Stabil dan Mudah Marah

Sebuah studi menunjukkan bahwa remaja dengan defisiensi zat besi lebih rentan mengalami perubahan suasana hati. Kekurangan zat besi dapat memengaruhi sistem saraf dan emosi seseorang.

5. Rambut Rontok dan Menipis

Rambut yang rontok berlebihan dan mulai menipis bisa menjadi tanda defisiensi zat besi. Pasalnya, tubuh akan memprioritaskan suplai oksigen untuk organ vital, bukan untuk pertumbuhan rambut.

6. Gejala Depresi atau Kecemasan

Zat besi berperan dalam produksi neurotransmitter seperti serotonin dan dopamin dua senyawa kimia penting yang mengatur suasana hati. Kekurangan zat besi dapat memicu gangguan suasana hati, kecemasan, bahkan depresi ringan.

7. Memiliki Riwayat Peradangan atau Masalah Pencernaan

Kondisi seperti radang usus dapat mengganggu penyerapan zat besi di tubuh. Oleh karena itu, orang dengan kondisi ini disarankan untuk rutin memantau kadar zat besinya melalui tes darah.

Jika Anda mengalami beberapa gejala di atas secara bersamaan, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk melakukan pemeriksaan darah. Pengobatan bisa meliputi perubahan pola makan, konsumsi suplemen zat besi, atau terapi medis lainnya tergantung tingkat keparahannya.

Untuk mencegah kekurangan zat besi, perbanyak konsumsi makanan seperti:

Daging merah, hati ayam, dan ikan

Sayuran hijau tua (seperti bayam dan brokoli)

Kacang-kacangan dan biji-bijian

Sereal yang difortifikasi zat besi

Padukan dengan makanan tinggi vitamin C seperti jeruk, kiwi, atau tomat untuk meningkatkan penyerapan zat besi.

Defisiensi zat besi mungkin tidak selalu menunjukkan gejala yang mencolok, namun efeknya bisa melumpuhkan produktivitas dan kesehatan jangka panjang. Mengenali gejala sejak dini dan mengambil tindakan preventif adalah langkah bijak untuk menjaga tubuh tetap bertenaga dan sehat.

Jangan abaikan sinyal tubuh Anda karena kadang lelah bukan sekadar lelah. Bisa jadi tubuh sedang minta tolong.