Nonton Film Ga Selesai, Psikologi Ungkap Makna dibalik Kebiasaan Ini
- https://www.istockphoto.com/id/foto/wanita-bersantai-di-rumah-di-malam-hari-dan-menonton-tv-gm1317927924-405212738
Lifestyle, VIVA Bali – Berdasarkan penjelasan yang dikemukakan di laman Caring Minds United, bagi sebagian orang yang memilih tidak menyelesaikan film yang ditontonnya, memiliki beberapa alasan salah satunya dari sisi psikologis.
Secara psikologis, terdapat alasan kuat mengenai seseorang yang tidak menyelesaikan film saat menontonnya. Di sisi emosional bisa berarti bahwa orang tersebut merasa tidak nyaman dengan kesunyian di akhir setelah cerita, yang jika dibiarkan kesunyian tersebut datang, dapat membawa rasa cemas dan kekhawatiran terhadap individu tersebut.. Hal ini membuatnya begitu tidak menyenangkan.
Akhirnya mengapa demikian, orang menonton film tidak pernah selesai dijadikan sebagai perisai emosional. Ini semacam mengalihkan perhatian untuk menjauhkan diri dari perasaan yang sulit diterima. Istilah dalam psikologis dinamai emotional avoidance atau penghindaran secara emosional. Berusaha menjauh dari emosi yang akan menyakitkan, individu tersebut mengalihkan fokusnya ke cerita yang lain.
Film yang tak kunjung selesai ditonton oleh seseorang dapat memiliki arti bahwa adanya rasa takut dari orang tersebut untuk menghadapi "akhir". Entah itu akhir dari film maupun akhir dari kehidupan yang nyata dalam hubungan, atau masa tertentu.
Layar televisi yang masih menyala malah menurut para ahli saraf malah hanya akan mendorong saraf dalam otak tetap aktif. Hal ini menghalangi waktu istirahat karena kelebihan rangsangan serta dapat mengakibatkan merasa lelah atau lesu ketika sudah bangun. Faktor seperti ini bisa mempengaruhi konsentrasi di siang hari juga yang ikut terganggu.
Alih-alih bisa tidur nyenyak, cahaya pada layar yang masih aktif, justru menyulitkan rutinitas tidur, karena dampaknya yang begitu kuat. Terutama dari layar TV, tablet, ponsel, cahaya biru ini memainkan peranan yang mengganggu aktivitas tidur di malam hari. Produksi seperti melatonin atau hormon yang berfungsi untuk memberi sinyal pada tubuh bahwa sudah waktunya untuk tidur pun malah terhambat. Itulah mengapa tubuh dan otak menyebabkan orang-orang sulit tidur.