Robot Football di China Olahraga Masa Depan yang Lagi Viral

China dengan sepak bola robot
Sumber :
  • https://id.pinterest.com/pin/856880266579514434/

Lifestyle, VIVA Bali – Kalau dulu sepak bola robot hanya cerita film sains fiksi, kini China mewujudkannya jadi nyata. Negara itu baru saja menggelar turnamen sepak bola robot humanoid sepenuhnya otomatis pertama, memikat perhatian dunia teknologi sekaligus memancing rasa kagum (dan tawa) netizen karena aksi robot-robotnya yang masih sering jatuh bangun.

Ibu Hamil Sebaiknya Mengonsumsi Kacang-Kacangan Ini!

Ajang ini menjadi bukti bahwa masa depan olahraga tak hanya menampilkan manusia atletik, tapi juga mesin cerdas yang dilatih algoritma.

Seperti Apa Pertandingannya?

Turnamen perdana ini diadakan di Beijing akhir Juni lalu. Formatnya cukup sederhana: pertandingan 3 lawan 3 antar robot humanoid. Setiap tim diwakili robot buatan universitas top China seperti Tsinghua University dan China Agricultural University.

Bayaran Fantastis, Ini Deretan Aktor Korea dengan Gaji Selangit Per Episode

Berbeda dengan robot yang dikendalikan manusia, pertandingan ini benar-benar dikontrol oleh AI. Robot punya sensor visual, pemetaan lapangan, serta algoritma navigasi dan strategi sendiri. Mereka mengenali bola, rekan setim, lawan, lalu memutuskan sendiri kapan menggiring dan menendang bola ke gawang.

China saat ini mempromosikan event ini sebagai pemanasan menuju World Humanoid Robot Games 2025, yang akan digelar di Beijing pada 15-17 Agustus mendatang. Ajang ini akan menampilkan aneka lomba robot humanoid — mulai dari sepak bola, basket, hingga dance performance.

Mau Kuliah ke Luar Negeri ? Yuk Intip Jadwal Liburnya Dulu !

Media internasional seperti The Times menyebut pertandingan ini sebagai “panggung uji AI paling publik yang pernah ada”. Dengan penonton global lewat siaran daring, wajar jika video robot jatuh atau ‘berdebat’ siapa yang harus ke bola langsung viral di TikTok dan Instagram.

Meskipun terlihat lucu, riset di baliknya sangat serius. Menurut Cheng Hao, CEO startup robotik Booster Robotics:

“Kami sedang menyiapkan generasi berikutnya robot yang bisa berinteraksi aman dengan manusia, baik di olahraga, perawatan lansia, hingga operasi penyelamatan.”

Tentu saja, perkembangan ini masih di tahap awal. Tantangan yang dihadapi cukup besar:

Reaksi lambat & keputusan tak selalu optimal AI belum bisa membaca pola permainan atau melakukan passing kompleks seperti manusia.

Masalah hardware banyak robot tersandung, jatuh saat dribbling, bahkan menendang bola terlalu pelan atau meleset jauh.

Keselamatan & etika untuk masa depan, perlu standar ketat agar robot bisa bermain (atau bekerja) berdampingan manusia tanpa risiko cedera.

Menurut Prof. Subramanian Ramamoorthy dari University of Edinburgh:

“Kita memang belum melihat Messi dalam bentuk robot. Tapi kecepatan pembelajaran mesin sekarang membuat dekade depan mungkin jadi era ‘robot athletes’.”

Menariknya, China berencana mengubah World Humanoid Robot Games ini menjadi ajang sport tourism kelas dunia. Hotel di Beijing mulai menyiapkan paket khusus nonton pertandingan robot, lengkap dengan demo VR dan sesi foto bareng robot.

Tak hanya itu, sponsor teknologi global mulai melirik sektor ini sebagai panggung promosi AI consumer.

Apa yang dilakukan China dengan sepak bola robot ini lebih dari sekadar hiburan. Ini adalah uji laboratorium terbuka bagi AI, mekanika tubuh, serta interaksi manusia-mesin di masa depan. Siapa tahu, 20 tahun lagi stadion-stadion dunia bakal penuh bukan hanya penonton manusia, tapi juga robot-robot pendukung yang ikut menyanyikan anthem tim kesayangan mereka.

Kalau Anda ingin menonton pertandingan unik ini, pastikan pasang reminder untuk Agustus nanti — siapa tahu kita akan menyaksikan cikal bakal liga robotik internasional pertama di dunia.