Terapi Cahaya Untuk Meningkatkan Daya Ingat Jangka Pendek

Salah Satu Cara Peningkatan Daya Ingat Pendek
Sumber :
  • https://cdn.web.uta.edu/-/media/project/website/news/releases/2022/12/liu-hanli-2022.ashx?revision=a242f1dd-973c-4412-a4b1-b887d4c56032

Lifestyle, VIVA Bali –Terapi cahaya noninvasif yang dikenal sebagai fotobiomodulasi transkranial (tPBM) dapat meningkatkan daya ingat jangka pendek pada manusia, menurut sebuah studi Science Advances yang ditulis bersama oleh seorang peneliti dari University of Texas di Arlington.

Tradisi Pasola di Sumba yang Penuh Makna dan Adrenalin

Hanli Liu, profesor bioteknologi, mengatakan tPBM muncul sebagai pengobatan yang menjanjikan untuk meningkatkan fungsi kognitif, terutama bagi individu yang berisiko terkena penyakit Alzheimer dan gangguan demensia terkait. Liu berkata, “Orang-orang hidup lebih lama dari sebelumnya, dan penuaan yang sehat lebih penting dari sebelumnya, Kami sangat optimis tentang potensi tPBM untuk mengobati masalah daya ingat terkait usia. Ini adalah terapi berbiaya rendah dan berisiko rendah yang cukup sederhana untuk dilakukan di rumah."

Studi tersebut yang dilakukan oleh tim kolaborator internasional dari UTA, Beijing Normal University, dan University of Birmingham adalah yang pertama kali mengonfirmasi hubungan saraf atau neurofisiologis antara tPBM dan kapasitas daya ingat kerja pada manusia. Liu berkata, “Tujuan utama mereka adalah untuk mengungkap dan menentukan hubungan dari bagian depan ke bagian belakang otak selama tugas-tugas memori.”

Tips dan Trik Traveling Jauh, Bawa Banyak Barang Tanpa Ribet Tapi Tetap Ringkas dan Mudah!

Untuk meneliti hubungan antara terapi cahaya dan memori jangka pendek, para ilmuwan melakukan empat eksperimen yang melibatkan peserta yang menyelesaikan dua sesi tPBM, di mana laser diarahkan ke korteks prefrontal kanan mereka. Setelah itu, peserta melakukan tugas memori visual, di mana memori kerja visual mereka dimanipulasi dan respons saraf sesaat direkam. Para peserta kemudian melakukan serangkaian eksperimen lanjutan yang membandingkan perbedaan dalam memori kerja sebagai respons terhadap berbagai panjang gelombang cahaya dengan tempat cahaya diterapkan ke kepala.

Di keempat eksperimen tersebut, para peneliti menemukan bahwa stimulasi cahaya yang diterapkan ke korteks prefrontal kanan dapat meningkatkan kapasitas memori kerja visual. Temuan mereka didasarkan pada hasil perilaku dan pengukuran saraf. Liu mengatakan, “Meskipun kapasitas memori kerja visual terkait erat dengan bagian belakang otak manusia, stimulasi cahaya di bagian depan efektif karena otak manusia merupakan sistem komprehensif dengan jaringan saraf yang terhubung dengan baik.”

Lirik Lagu Messy - Rose Soundtrack Film F1