5 Tanda Anak Sedang Cemas Tapi Tak Bisa Mengungkapkan, Wajib Diwaspadai!

Seorang anak yang terlihat gelisah
Sumber :
  • https://www.freepik.com/free-photo/boy-feels-sad-after-parents-scold-him_4745417.htm

Lifestyle, VIVA Bali – Anak-anak belum punya kosakata lengkap untuk mengungkapkan perasaan cemas yang mereka alami. Berbeda dengan orang dewasa yang bisa bilang "aku lagi stres" atau "aku khawatir", anak-anak seringkali menunjukkan kecemasan melalui perilaku yang mungkin terlihat biasa aja. Sebagai orangtua, penting banget buat kita mengenali tanda-tanda ini sebelum terlambat!

Penggunaan Tumblr untuk Gaya Hidup Sehat dan Ramah Lingkungan

 

Sering Komplain Sakit Perut atau Pusing Tanpa Sebab Medis

 

Merince Kagoya Tersingkir dari Miss Indonesia, Ini Video yang Picu Kontroversi!

Anak tiba-tiba sering bilang perutnya sakit, kepalanya pusing, atau badannya nggak enak, tapi setelah dibawa ke dokter ternyata nggak ada masalah kesehatan? Ini bisa jadi tanda anak sedang cemas! Dilansir dari CNBC, anak-anak yang belum punya kosakata untuk mengungkapkan kecemasan seringkali mengekspresikannya melalui keluhan fisik seperti sakit perut atau pusing.

 

Fakta Shea Butter, Bisa Hilangkan Jerawat? Apa Itu Shea Butter?

Kecemasan pada anak memang sering muncul dalam bentuk gejala fisik karena sistem saraf mereka belum sepenuhnya matang. Jadi kalau anak sering komplain sakit tapi hasil medical check-up normal, coba perhatikan apakah ada stressor tertentu di hidupnya.

 

Perubahan Pola Tidur yang Drastis

 

Anak yang biasanya tidur nyenyak tiba-tiba susah tidur, sering terbangun malam, atau malah jadi suka mimpi buruk? Ini salah satu red flag yang nggak boleh diabaikan! Gangguan tidur adalah salah satu manifestasi paling umum dari kecemasan pada anak.

 

Mereka mungkin takut gelap, takut sendirian, atau kepikiran hal-hal yang bikin worry. Kalau pola tidur anak berubah drastis tanpa alasan yang jelas, kemungkinan besar ada sesuatu yang membuatnya cemas.

 

Jadi Lebih Manja dan Clingy dari Biasanya

 

Anak yang tadinya mandiri tiba-tiba jadi sangat bergantung pada orangtua? Nggak mau ditinggal sebentar, harus selalu ditemani, atau bahkan nggak mau sekolah? Dilansir dari NHS, perilaku clingy yang berlebihan bisa jadi tanda separation anxiety atau kecemasan berpisah pada anak.

 

Ini bisa terjadi karena anak merasa nggak aman dan butuh kehadiran figur yang mereka percaya untuk merasa tenang. Kalau anak tiba-tiba jadi sangat manja padahal sebelumnya nggak gitu, coba cari tahu apa yang membuatnya merasa tidak aman.

 

Mengamuk atau Tantrum Lebih Sering

 

Jangan salah, tantrum nggak selalu berarti anak nakal atau manja! Kadang-kadang, tantrum adalah cara anak mengekspresikan frustasi dan kecemasan yang nggak bisa mereka ungkapkan dengan kata-kata. Anak yang cemas seringkali merasa overwhelmed dan nggak tahu cara mengatasi perasaan itu, jadinya meledak lewat tantrum.

 

Perhatikan pola tantrum anak - apakah terjadi di situasi tertentu atau saat menghadapi hal baru? Kalau iya, kemungkinan besar ini bukan sekadar kenakalan biasa, tapi respons terhadap kecemasan.

 

Menghindari Aktivitas yang Dulu Disuka

 

Anak yang dulu suka main sama teman-teman tiba-tiba jadi penyendiri? Atau yang biasanya excited ikut kegiatan sekolah sekarang jadi males-malesan? Ini bisa jadi tanda anak sedang mengalami kecemasan sosial atau anxiety terhadap situasi tertentu.

 

Hindari langsung memaksa anak untuk kembali ke aktivitas tersebut. Sebaliknya, coba gali perasaan mereka dengan pertanyaan terbuka dan beri dukungan emosional yang mereka butuhkan.

 

Tips Membantu Anak yang Cemas

 

Yang paling penting adalah validasi perasaan anak. Jangan pernah bilang "ah nggak usah takut" atau "itu kan nggak ada apa-apanya". Sebaliknya, dengarkan dengan empati dan beri mereka rasa aman.

 

Buat rutinitas yang konsisten, karena anak-anak cemas butuh predictability untuk merasa tenang. Ajarkan juga teknik relaksasi sederhana seperti napas dalam atau menghitung sampai 10 saat merasa gelisah.

 

Kalau tanda-tanda kecemasan ini berlangsung lebih dari beberapa minggu dan mengganggu aktivitas sehari-hari anak, jangan ragu untuk konsultasi dengan psikolog anak. Early intervention is key untuk membantu anak mengatasi kecemasannya!