Konsep Tri Hita Karana dalam Bisnis, Perusahaan Bali yang Sukses Menyandingkan Profit, Planet, dan People
- https://bukitvista-uploads/2024/09/16161139/THK-1024x578.png
Lifestyle, VIVA Bali – Tri Hita Karana (THK), filosofi Bali yang menekankan harmoni antara manusia dan Tuhan (Parahyangan), manusia dengan manusia (Pawongan), serta manusia dengan alam (Palemahan), kini menjadi pijakan bagi sejumlah pelaku usaha di pulau Dewata. Dalam praktiknya, prinsip ini bertransformasi ke dalam model bisnis yang tidak hanya mengejar profit, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat lokal.
Tri Hita Karana, Fondasi Harmoni
Secara etimologis, “Tri” berarti tiga, “Hita” adalah kesejahteraan atau kebaikan, dan “Karana” berarti penyebab. Konsep ini dirumuskan pertama kali melalui konferensi Hindu Bali pada 1966, kemudian meluas menjadi kerangka berpikir untuk pengelolaan lingkungan dan sosial di Bali .
1. Parahyangan: Menjaga relasi spiritual, misalnya melalui upacara keagamaan di tempat kerja atau menyediakan pelinggih.
2. Pawongan: Membangun hubungan antar-manusia lewat pelibatan tenaga kerja dan mitra lokal.
3. Palemahan: Mengaplikasikan praktik ramah lingkungan seperti daur ulang, pengurangan plastik, dan energi terbarukan.
Nakula Property Management, Mengakar di Lokal, Tumbuh Berkelanjutan