Menguak Sifat Asli Seseorang di Dunia Kerja
- https://www.freepik.com/premium-photo/_30783205.htm
Lifestyle, VIVA Bali – Gagasan bahwa sifat asli seseorang terpancar lebih jelas di lingkungan kerja adalah pandangan yang banyak dibahas dalam psikologi organisasi dan manajemen. Tekanan, interaksi, dan tuntutan pekerjaan memang bisa menjadi cermin karakter seseorang. Meskipun sulit menemukan satu "sumber resmi pemerintah" yang secara eksplisit menyatakan "sifat asli terlihat di pekerjaan," konsep ini secara implisit diakui dalam berbagai penelitian dan publikasi mengenai perilaku organisasi, etika kerja, dan pengembangan kepemimpinan.
Berikut adalah beberapa perspektif dan jenis sumber yang mendukung gagasan ini:
1. Perspektif Psikologi Organisasi
Bidang psikologi organisasi (Industrial-Organizational Psychology) secara khusus mempelajari perilaku manusia di tempat kerja. Banyak penelitian menunjukkan bagaimana ciri-ciri kepribadian, nilai-nilai, dan motivasi individu memengaruhi kinerja, interaksi tim, dan cara mereka menghadapi tantangan. Tekanan kerja, tenggat waktu, dan situasi konflik dapat mengungkap bagaimana seseorang benar-benar bereaksi di bawah tekanan, apakah mereka cenderung kooperatif, kompetitif, tenang, atau panik.
Contoh umum: Banyak studi menemukan korelasi antara kepribadian Big Five (extraversion, agreeableness, conscientiousness, neuroticism, openness) dengan perilaku dan kinerja di tempat kerja. Misalnya, individu dengan tingkat conscientiousness tinggi cenderung lebih disiplin dan bertanggung jawab, sementara individu dengan agreeableness tinggi lebih cenderung bekerja sama.
2. Publikasi dari Institusi Pendidikan dan Penelitian
Universitas-universitas terkemuka dengan program studi bisnis atau psikologi sering menerbitkan artikel, makalah, atau buku yang membahas dinamika tempat kerja dan kepribadian. Mereka menganalisis bagaimana kepemimpinan, kerja tim, dan budaya perusahaan memengaruhi manifestasi sifat individu.
Harvard Business Review (HBR): HBR sering mempublikasikan artikel berdasarkan penelitian yang membahas tentang kepemimpinan, etika kerja, dan dinamika tim. Misalnya, artikel yang membahas bagaimana pemimpin mengatasi krisis atau bagaimana karyawan berkolaborasi dalam proyek yang menantang dapat menyingkap sifat-sifat inti.
Contoh: Artikel tentang "Leadership in Crisis" atau "Building Trust in Teams" sering membahas bagaimana karakter pemimpin atau anggota tim menjadi sangat terlihat saat menghadapi kesulitan.
Stanford University's Graduate School of Business: Mereka juga sering menerbitkan wawasan tentang perilaku organisasi dan kepemimpinan.
Contoh: Publikasi terkait "organizational behavior" atau "human resources" dapat memberikan perspektif tentang bagaimana tekanan kerja menyingkap karakter.
3. Sumber dari Lembaga Pemerintah yang Berfokus pada Tenaga Kerja atau Etika
Meskipun tidak secara langsung menggunakan frasa "sifat asli," banyak lembaga pemerintah yang peduli dengan produktivitas, etika kerja, dan kesejahteraan karyawan secara implisit mengakui bahwa karakter individu memengaruhi lingkungan kerja. Mereka mungkin membahasnya dalam konteks "kode etik," "kompetensi kepemimpinan," atau "manajemen kinerja."
U.S. Office of Personnel Management (OPM): OPM bertanggung jawab atas manajemen sumber daya manusia di pemerintahan federal AS. Publikasi mereka tentang kompetensi inti, etika di tempat kerja, dan penilaian kinerja menunjukkan bahwa perilaku dan karakteristik individu sangat relevan dengan kesuksesan profesional.
Equal Employment Opportunity Commission (EEOC): EEOC berfokus pada anti-diskriminasi, namun publikasi mereka tentang "workplace harassment" atau "professional conduct" juga secara tidak langsung menunjukkan bagaimana sifat-sifat negatif individu dapat termanifestasi di tempat kerja.
4. Mengapa Sifat Asli Lebih Terlihat di Pekerjaan?
Lingkungan kerja seringkali menjadi tempat di mana kita dihadapkan pada situasi yang tidak terduga, tenggat waktu yang ketat, dan interaksi yang kompleks dengan berbagai tipe orang. Dalam konteks ini:
Tekanan dan Stres: Respons seseorang terhadap tekanan dan stres dapat mengungkapkan sejauh mana mereka tangguh, sabar, atau rentan terhadap emosi negatif.
Kolaborasi dan Konflik: Cara seseorang berkontribusi dalam tim, berkompromi, atau menyelesaikan perselisihan menunjukkan tingkat empati, kemampuan komunikasi, dan kematangan emosional mereka.
Tanggung Jawab dan Akuntabilitas: Bagaimana seseorang menanggapi kesalahan atau kegagalan, apakah mereka mengambil tanggung jawab atau mencari kambing hitam, sering kali mencerminkan integritas mereka.
Hubungan Kekuasaan: Interaksi dengan atasan dan bawahan dapat menunjukkan bagaimana seseorang menangani otoritas dan kekuasaan, apakah mereka adil, otoriter, atau suportif.
Tekanan dan Tenggat Waktu: Ketika seseorang dihadapkan pada tenggat waktu yang ketat atau tekanan untuk mencapai target, reaksi mereka (misalnya, menjadi tenang, panik, kolaboratif, atau individualistis) dapat menunjukkan bagaimana mereka menghadapi tantangan.
Interaksi Antar Tim: Bekerja dalam tim melibatkan berbagai kepribadian dan gaya kerja. Cara seseorang berkolaborasi, menyelesaikan konflik, atau berkontribusi dalam dinamika tim dapat mengungkapkan sifat-sifat seperti empati, kepemimpinan, atau kemampuan beradaptasi.
Hierarki dan Otoritas: Bagaimana seseorang berinteraksi dengan atasan, bawahan, atau rekan sejawat di tingkat hierarki yang berbeda dapat mencerminkan tingkat rasa hormat, kerendahan hati, atau ambisi mereka.
Etika dan Integritas: Situasi yang melibatkan keputusan etis atau dilema moral di tempat kerja sering kali menjadi ujian sejati bagi integritas seseorang.
Jadi, meskipun mungkin tidak ada satu sumber "sifat asli terlihat di pekerjaan," banyak literatur dari psikologi, bisnis, dan bahkan lembaga pemerintah (dalam konteks etika dan kompetensi) secara konsisten menunjukkan bahwa lingkungan kerja adalah panggung yang kuat untuk melihat manifestasi berbagai aspek karakter seseorang.