Fenomena #KaburAjaDulu! Kenapa Generasi Muda Indonesia Ramai-Ramai Ingin Tinggal di Luar Negeri?

Tagar KaburAjaDulu
Sumber :
  • https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Tagar_KaburAjaDulu.jpg

Gaya Hidup, VIVA Bali –Fenomena #KaburAjaDulu tengah menjadi sorotan publik di media sosial Indonesia sepanjang 2025. Tagar ini bukan sekadar tren, melainkan mencerminkan keresahan dan aspirasi generasi muda yang ingin mencari kehidupan lebih baik di luar negeri. Melalui tagar ini, ribuan anak muda membagikan alasan, rencana, dan motivasi mereka untuk "kabur" dari Indonesia mulai dari faktor pendidikan, ekonomi, hingga keresahan sosial-politik.

Tradisi Pasola di Sumba yang Penuh Makna dan Adrenalin

Fenomena ini menyeruak sebagai respons terhadap berbagai isu domestik yang dianggap membatasi masa depan anak muda. Sejumlah pengguna media sosial mengaku ingin pindah ke negara lain karena merasa tidak mendapatkan peluang yang setara, terhambat dalam kebebasan berekspresi, atau kecewa terhadap kepemimpinan dan sistem birokrasi yang rumit. Di balik humor dan candaan dalam tagar tersebut, tersimpan kekhawatiran nyata soal masa depan.

Menurut laporan Global Youth Migration Trends dari United Nations Department of Economic and Social Affairs (UN DESA), migrasi anak muda dari negara berkembang ke negara maju meningkat hampir 20% dalam dekade terakhir. Hal ini terjadi karena para profesional muda mencari pendidikan berkualitas, stabilitas ekonomi, dan kesempatan karier global yang lebih menjanjikan. Fenomena ini biasa disebut sebagai brain drain, ketika generasi terbaik memilih menetap di luar negeri karena merasa lebih dihargai dan berkembang.

Tips dan Trik Traveling Jauh, Bawa Banyak Barang Tanpa Ribet Tapi Tetap Ringkas dan Mudah!

Bahkan beberapa studi menunjukkan bahwa anak muda Indonesia berusia 18–35 tahun semakin tertarik menetap di luar negeri secara permanen. Laporan dari Pew Research Center menyebutkan bahwa generasi muda dari negara berkembang lebih terbuka terhadap ide globalisasi dan mobilitas internasional dibanding generasi sebelumnya.

Meski begitu, tren ini menimbulkan tantangan bagi Indonesia. Brain drain dalam skala besar berisiko mengurangi tenaga profesional di sektor vital seperti teknologi, kesehatan, dan pendidikan. Pemerintah Indonesia telah mencoba merespons fenomena ini melalui program seperti Beasiswa LPDP, kerja sama pendidikan luar negeri, serta insentif bagi diaspora yang ingin kembali membangun negeri.

Lirik Lagu Messy - Rose Soundtrack Film F1

Namun, bagi banyak anak muda, solusi jangka panjang bukan sekadar peluang beasiswa atau program rekrutmen pulang kampung. Mereka mendambakan perubahan sistemik, keterbukaan, keadilan, meritokrasi, serta ruang untuk tumbuh dan didengar di tanah airnya sendiri.

Apakah #KaburAjaDulu sekadar tren sesaat atau sinyal perubahan besar dari generasi yang ingin didengar?