Belajar dari Psikolog, Begini Cara Bangkit dari Trauma!

Meditasi dapat membantu proses pemulihan pasca trauma lebih baik
Sumber :
  • https://www.freepik.com/free-photo/medium-shot-smiley-woman-holding-purple-crystal_23996505.htm

Kesehatan, VIVA Bali – Menjalani kehidupan, tidak terlepas dari serangkaian perjalanan yang kita lalui di masa lampau. Namun, dalam menuju kehidupan masa kini, tidak sedikit dari manusia di muka bumi pernah mengalami atau hidup dalam kehidupan yang sulit seperti kehilangan orang yang dicintai, terjebak dalam pelecehan seksual, perceraian, hingga menjadi tawanan perang. Kejadian yang tidak menyenangkan ini juga bisa memunculkan trauma bagi sebagian orang.

Jangan Asal Sikat Gigi dan Kumur! Ini Tips Dokter Agar Gigi Lebih Sehat

Namun, apakah dari trauma tersebut, kita masih dapat bangkit kembali? Seperti yang dimuat dalam website resmi National Geographic mengenai sebuah artikel tentang “How to Grow from Painful Experiences”, menurut Lawrence Calhoun dan Richard G. Tedeschi, dua orang Profesor Psikologi asal Universitas Carolina Utara menjelaskan konsep pertumbuhan pasca-trauma. Mereka menyatakan, pertumbuhan positif yang dapat dilakukan setelah melalui masa-masa sulit dengan tujuan dapat menemukan arah hidup baru, dan membangun kepercayaan diri kembali bisa dicapai melalui hal-hal seperti :

 

Minum Air Lemon Setiap Hari Beneran Sehat atau Cuma Tren Sesaat?

 

 

1. Edukasi Melalui Refleksi Dalam Diri

Agar Tidak Salah Arah, Pahami Warna Biru dan Hijau Pada Petunjuk Jalan Tol

 

Edukasi yang dimaksud kali ini berupa dorongan dalam diri untuk melakukan refleksi atas pengalaman traumatis yang terjadi. Refleksi diperuntukkan untuk bisa melihat, memahami, dan menerima segala kemungkinan yang akan terjadi dari pengalaman traumatis tersebut, termasuk melihat kemungkinan positif berupa potensi pertumbuhan yang dapat dilakukan dan dicapai selama proses pemulihan pasca trauma. Cara ini dapat membantu seseorang mendapatkan dan menemukan kembali kepercayaan dalam dirinya termasuk arah hidup yang bermakna setelah melalui masa-masa sulit.

 

 

2. Belajar Menenangkan Diri

 

Pertumbuhan positif setelah kejadian yang penuh dengan trauma dapat dibangun salah satunya dengan belajar mengatur emosi. Meregulasi emosi, menjadi salah satu upaya untuk tidak menghindari trauma yang menyakitkan, tetapi menghadapinya dengan kondisi yang tenang dan baik. Sehingga perlahan-lahan, individu tersebut mampu memproses pengalaman buruk secara lebih sehat dan dengan emosi yang baik. Menenangkan diri dapat dilakukan melalui kegiatan seperti meditasi, berinteraksi dengan alam sekitar, melakukan olahraga memanah, berkuda, hingga berjalan kaki. Dipercayai oleh kedua psikolog tersebut, kegiatan-kegiatan ini dapat membantu mengatur  emosi secara lebih positif.

 

 

 

3. Mengekspresikan Emosi dan Diri Lewat Cerita

 

Mengekspresikan diri serta emosi yang dimiliki dari pengalaman berat yang terjadi, dapat dilakukan dengan membagikan cerita tersebut kepada orang-orang yang bersedia membantu mendengarkannya, seperti teman atau kerabat dekat hingga melakukan terapi bersama psikolog atau psikiater. Selain berkomunikasi langsung dengan seseorang, cara lain seperti menulis, melukis, juga dapat membantu mengekspresikan emosi dan diri secara lebih positif. Hal ini, agar perasaan yang dimiliki tidak hanya dipendam, dan ditekan terus-menerus, namun dapat membuatmu merasa lebih lega. Tentunya, kamu dapat melakukan hal positif lainnya untuk bisa membantumu mengeluarkan ekspresi atau emosi dalam dirimu atas apa yang terjadi dari pengalaman traumatis tersebut.

 

 

 

4. Terhubung dengan Suatu Komunitas yang Sejalan

 

Menemukan sebuah komunitas yang dapat berbagi pengalaman serupa, dapat membawamu kepada proses untuk bertumbuh secara bersama dalam lingkup yang lebih aman. Mendapatkan dukungan satu sama lain dari suatu individu atau kelompok yang saling peduli dalam komunitas tersebut dapat memfasilitasi proses pertumbuhan secara lebih sehat.

 

 

 

Seperti yang sudah disampaikan di atas oleh kedua psikolog ini, pemulihan pasca trauma, tentu dapat dilakukan secara perlahan-lahan. Dengan di mulai dari dalam diri dan bergabung dengan komunitas yang dapat memahami kita, dapat menjadi upaya luar biasa yang bisa kita lakukan untuk dapat bangkit dari pengalaman traumatis, menuju ke arah yang lebih positif, guna mendukung proses pemulihan dan kesehatan mental secara lebih sehat dan bermakna.