Mirip Tapi Tak Sama! Kimchi dan Asinan, Saudara Lain Benua
- https://www.kocis.go.kr/eng/webzine/202111/sub01.html
Lifestyle, VIVA Bali – Bagi pecinta k-pop dan drama Korea, pasti sudah tak asing lagi dengan kimchi. Fermentasi sayuran yang diberi bumbu khusus. Namun, pernah nggak sih kalian kepikiran kalau rasa dan teksturnya mirip dengan asinan ala Indonesia?
Meski berasal dari 2 negara yang berbeda, Korea dan Indonesia, ternyata kimchi dan asinan memang punya banyak kesamaan lho. Keduanya terbuat dari sayuran yang di fermentasi, rasanya asam, manis dan pedas, serta seringnya dijadikan pelengkap saat makan nasi.
Jika dilihat lebih detail, kimchi dan asinan punya karakteristik yang cukup berbeda. Nah, artikel kali ini akan mengupas tuntas perbedaan “saudara lain benua” ini.
1. Sejarah Pembuatan Kimchi dan Asinan Serta Budaya yang Melekat
Kimchi berasal dari negara Korea Selatan, ia dibuat pertama kali pada zaman Korea Selatan masih berbentuk Kerajaan (era goryeo). Kimchi sebenarnya dibuat sebagai cadangan makanan selama musim dingin. Dimana semua lahan akan tertutup oleh salju dan tanaman tidak dapat tumbuh. Hingga akhirnya, kimchi menjadi salah satu makanan ikonik seluruh negeri ginseng.
Namun, seiring berkembangnya zaman, kimchi sudah berubah menjadi makanan pendamping di segala kebutuhan. Bahkan, warga lokal merasa tak akan lengkap jika memakan mie instan tanpa adanya kimchi.
Sementara itu, asinan adalah makanan tradisional khas Bogor, Jawa Barat. Namun, ada juga asinan khas Betawi (Jakarta). Asinan diyakini sudah ada sejak masa penjajahan Belanda, namun ia juga sudah bercampur dengan kebudayaan Tiongkok, yang ditandai dengan adanya penambahan cuka dan saus kacang.
Keduanya biasa disajikan di berbagai suasana, baik sebagai sajian saat kumpul keluarga atau sebagai hidangan atau makanan penutup. Penjual asinan banyak ditemukan di pinggir jalan atau dijajakan berkeliling dengan gerobak.
2. Kimchi dan Asinan, Lebih Simpel yang Mana?
Jika dilihat dari sisi bahan, kimchi dan asinan dibuat dari bahan yang gampang ditemukan. Hampir semua jenis sayuran bisa digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kimchi. Namun, sawi putih, wortel dan lobak masih memegang tahta tertinggi sayuran yang sering digunakan sebagai kimchi.
Kimchi sendiri sekarang sudah memiliki banyak jenis, bahkan sudah ada 200 jenis kimchi yang dijual di supermarket. Namun, bila ingin membuat sendiri, bahan yang digunakan juga tak susah untuk ditemukan (di Korea Selatan). Antara lain, tepung ketan, cabai bubuk, gochujang atau saus khusus, dan beberapa tambahan bahan lainnya. Kimchi bisa dimakan dalam keadaan segar, sesaat setelah kimchi baru dibuat, atau setelah didiamkan beberapa hari di dalam kulkas.
Di sisi lain, asinan dibuat dengan berbagai sayuran yang biasa ditemukan di pasar. Seperti taoge, timun, wortel dan kol. Kemudian semua jenis sayuran ini disiram dengan kuah cuka dan tak ketinggalan kerupuk sebagai pendamping. Kuahnya sendiri hanya terdiri dari air, gula dan cabe merah.
3. Dari Segi Rasa, Enak Kimchi atau Asinan?
Menilik dari segi rasa, kimchi dan asinan memiliki cita rasa yang berbeda. Asinan dimakan dengan kuah khusus, yang membuatnya menjadi sajian yang menyegarkan di musim panas. Segar dan asam-manis dalam satu suapan.
Sementara kimchi, ia memiliki cita rasa yang lebih asam-pedas, aroma dan rasanya lebih tajam. Namun, bila digabungkan bersama nasi goreng atau sebagai tambahan bumbu di mie instan, kimchi akan memberikan perpaduan rasa yang unik.
Jadi, kalian lebih suka kimchi atau asinan? Nggak ada yang salah kalau kamu memang lebih suka makan kimchi. Tapi, alangkah lebih baik jika kalian tidak melupakan makanan khas Indonesia dan bisa melestarikannya.