Keunikan Mekepung, Tradisi Unik Balap Kerbau dari Bali

Tradisi Mekepung, Warisan Takbenda dari Bali
Sumber :
  • https://hypeabis.id/hypephoto/8235/tradisi-makepung

Gumi Bali, VIVA Bali – Selain dikenal keindahan alam dan budaya, Bali memiliki tradisi unik bernama Mekepung. Tradisi balap kerbau yang menjadi simbol kekuatan, kerja sama, dan semangat gotong royong masyarakat.

Tradisi Potong Gigi di Bali, Ritual Suci Menuju Kedewasaan

Mekepung berasal dari istilah Bali 'makepung-kepungan' yang merujuk pada aktivitas kejar-kejaran. Tradisi ini berasal dari kebiasaan para petani yang menggunakan kerbau untuk membajak sawah, lalu berkembang menjadi hiburan rakyat.

Awalnya hanya digelar sebagai pelepas penat usai panen, Mekepung kini telah menjelma menjadi ajang balap kerbau bergengsi. Menariknya, tidak ada pemenang individu dalam perlombaan ini, hanya juara beregu yang dihitung dari kecepatan dan kekompakan tim.

Keunikan Hutan Monyet Sangeh Bali yang Selalu Ramai Wisatawan

Perlombaan Mekepung dilakukan di lintasan sepanjang dua kilometer, tempat kerbau-kerbau berpacu sambil menarik kereta kecil yang dikemudikan oleh joki. Sebelum balapan, kerbau dihias meriah dengan tanduk dicat dan pita sutra, menciptakan tontonan yang memikat wisatawan dan warga lokal.

Tak hanya adu cepat, para peserta juga dinilai dari kekuatan kerbau, keindahan warna tubuh, dan gaya berlari. Pemenang lomba sering kali dijadikan pejantan unggulan dengan harga jual dua kali lipat dari harga biasa.

Mengintip Tradisi Mekare-kare di Tenganan Pegringsingan

Sebagai warisan budaya takbenda, Mekepung mencerminkan kekayaan kearifan lokal yang patut dijaga. Melestarikan tradisi ini berarti turut merawat identitas dan jiwa Bali yang sesungguhnya.