Pesona Burung Jalak Bali yang Membuatnya Begitu Istimewa

Gumi Bali, VIVA Bali – Burung Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) adalah burung endemik Pulau Bali yang dikenal dengan bulu putih bersih dan ujung sayap serta ekor berwarna hitam. Burung ini pertama kali ditemukan pada tahun 1910 dan telah ditetapkan sebagai maskot fauna Provinsi Bali sejak 1991.

Burung ini hanya bisa ditemukan di hutan bagian barat Pulau Bali, khususnya di Semenanjung Tanjung Gelap hingga Prapat Agung. Jalak Bali hidup di habitat hutan mangrove, savana, dan dataran rendah dengan ketinggian 210–1.144 mdpl.

Daya tarik Jalak Bali tidak hanya dari penampilannya yang anggun dengan jambul indah, tetapi juga kicauannya yang merdu dan khas. Burung ini bersifat monogamus dan hanya bertelur maksimal tiga butir yang dierami selama sekitar 16 hari.

Ujung bulu sayap dan bulu ekor Jalak Bali berwarna hitam selebar 25 mm, memberikan aksen kontras pada bulu tubuhnya yang putih bersih. Panjang tubuhnya dari ujung paruh hingga ujung ekor mencapai sekitar 25 cm, dengan berat badan sekitar 107,75 gram.

Jumlah bulu sayap berkisar antara 11–12 helai dan bulu ekor 17–18 helai, dengan pelupuk mata berwarna biru tua yang mencolok. Burung jantan memiliki paruh runcing sepanjang 2–3 cm dengan ujung kuning kecoklatan dan jambul putih bersih yang menjadikannya tampak lebih indah.

Populasinya Jalak Bali sempat turun drastis akibat perburuan liar dan alih fungsi lahan, bahkan sempat menyisakan hanya enam ekor di alam pada 2005. Kini, melalui upaya konservasi, jumlah Jalak Bali mulai menunjukkan peningkatan.

Pemerintah dan masyarakat lokal, telah melakukan banyak upaya pelestarian termasuk membuat aturan adat dan pelepasliaran di alam bebas. Jalak Bali bukan sekadar burung, ia adalah simbol keindahan dan perjuangan ekosistem Bali yang patut dijaga bersama.