Tedhak Siten, Warisan Budaya Jawa dalam Upacara Turun Tanah Bayi

Prosesi Tedhak Sinten
Sumber :
  • https://www.instagram.com/reel/C8_d4FKvJxy/?igsh=aWprZGo4NGcwZHAw

Orang tua lebih dulu membersihkan kaki si kecil sebelum ia menginjak tanah. Ritual ini melambangkan kesucian langkah pertama dalam memasuki kehidupan yang sesungguhnya.

Nyongkolan, Tradisi Arak-Arakan Pengantin Sasak

2. Berjalan di Atas Jadah Tujuh Warna

Bayi dituntun berjalan di atas tujuh potong jadah berwarna merah, putih, hijau, kuning, biru, merah jambu, dan ungu. Angka tujuh dalam bahasa Jawa disebut pitu, yang mengandung doa agar anak selalu memperoleh pitulungan (pertolongan) Tuhan ketika menghadapi kesulitan. Setiap warna pun membawa arti: keberanian, kesucian, kasih sayang, ketenangan, kesuburan, kekuatan, hingga kesempurnaan.

Mengenal Tradisi Nyadran! Ritual Ziarah Kubur dan Syukur Masyarakat Jawa Menyambut Bulan Suci

3. Menaiki Tangga Tebu Wulung

Tahapan ini menggunakan tangga yang terbuat dari tebu wulung. Tebu melambangkan tekad bulat dan keyakinan. Anak diajak menaiki tujuh anak tangga sebagai simbol perjalanan hidup yang akan ia lalui dengan dukungan orang tua.

Mappacci, Ritual Penyucian Diri dalam Pernikahan Adat Bugis

4. Memasuki Kurungan

Anak kemudian dimasukkan ke dalam kurungan ayam yang berisi berbagai benda, seperti buku, perhiasan, mainan, dan alat tulis. Barang yang pertama kali diraih diyakini sebagai gambaran bakat atau profesi yang kelak diminati anak di masa depan.

Halaman Selanjutnya
img_title