Penuh Dengan Budaya yang Unik, 5 Fakta Menarik Desa Terunyan yang Jarang Diketahui Orang
- https://www.freepik.com/free-photo/pong
Gumi Bali, VIVA Bali – Setiap daerah pasti memiliki keunikan masing-masing baik dari segi geografisnya maupun budaya di lingkungan tersebut.
Bali tak hanya dikenal dengan pantainya yang dapat memanjakan mata, tetapi juga memiliki budaya atau adat yang kaya dan penuh makna. Salah satunya yaitu di Desa Terunyan.
Desa Terunyan merupakan salah satu desa yang berada di kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. Desa ini tergolong daerah tertua dan memiliki budaya yang penuh makna.
Jarak antara kota Denpasar dengan desa Teruyan kurang lebih sekitar tiga jam, dengan melintasi danau menggunakan perahu selama 20 menit.
Adapun tradisi unik masyarakat desa ini adalah terletak di pemakaman, dimana jenazah dimakamkan di atas batu besar yang memiliki cekungan tujuh buah.
Pastinya banyak yang belum tahu mengapa jenzah yang tidak dimakamkan tidak bau? Yuk simak artikel hingga akhir.
Berikut fakta- fakta menarik tentang desa Trunyan:
1. Trunyan diambil dari nama pemakaman.
Jika umumnya pemakaman identik dengan peti mati atau kuburan, tetapi di daerah ini jenazah yang meninggal hanya diletakkan di atas tanah.
Tak hanya itu, jenazah yang meninggal di ditutup dengan pagar bambu dan sesaji di sampingnya.
2. Mayat tidak berbau busuk
Biasanya mayat yang tidak segera di kubur mengeluarkan bau, tetapi khusus jenazah di pemakaman ini tidak bau sama sekali.
Hal tersebut disebabkan oleh adanya pohon besar atau yang sering dikenal dengan taru menyan yang di percaya dapat menyerap bau busuk dari jenazah yang meninggal
3. Pohon berusia ribuan tahun
Pohon taruh menyan di perkirakan berumur ribuan tahun meskipun tak terlihat menonjol dalam pertumbuhannya. Banyak masyarakat yang beranggapan bahwa pohon ini dpat menyerap bau busuk jenazah.
4. Tidak sembarang jenazah yang dimakamkan
Tak semua jenazah yang bisa dimakamkan di pemakaman Trunyan. Ada beberapa syarat yang harus terpenuhi, antar lain: jumlah jenazah yang dekat dengan pohon harus berjumlah sebelas dan orang yang meninggal setelah menikah dan dalam keadaan wajar.
5. Ada pemakaman khusus bayi, anak-anak, orang mati tidak wajar dan yang belum menikah
Di desa ini ada tiga kuburan yang di khususkan untuk jenis kematian yang berbeda.
Jika orang meninggal dengan wajar, jenazahnya ditutup dengn kain putih dan lokasi bernamaa semua wayah, jika kematian tidak wajar karena kecelakaan atau bunuh diri terletak di semua bantas, sedangkan jika bayi atau sebelum menikah di letakkan di menua muda.