Kamboja Pohon Sakral yang Menjadi Simbol Keindahan dan Spiritualitas Bali
- https://www.arsitag.com/article/pohon-kamboja-taman
Gumi Bali, VIVA Bali – Bagi siapa pun yang pernah berkunjung ke Bali, pemandangan pohon kamboja yang berbunga indah di pelataran pura, di jalanan desa, atau di sudut-sudut taman hotel pasti meninggalkan kesan mendalam. Tidak hanya berfungsi sebagai penghias, pohon ini telah melekat erat dengan budaya, spiritualitas, hingga identitas estetika masyarakat Bali. Namun, mengapa pohon kamboja begitu identik dengan Bali? Mari kita telusuri lebih dalam, dari akar sejarah hingga makna filosofisnya.
Jejak Sejarah dan Simbolisme
Pohon kamboja (Plumeria) sebenarnya bukan tanaman asli Bali. Tanaman ini berasal dari kawasan tropis Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Dipercaya, kamboja pertama kali tiba di Asia melalui jalur perdagangan dan kolonialisme, khususnya pada masa penjajahan Portugis dan Belanda. Menurut catatan sejarah, pohon kamboja mulai ditanam di Bali sekitar abad ke-19 dan dengan cepat menyebar karena keindahannya serta kemampuannya berbunga sepanjang tahun, bahkan di musim kemarau.
Di balik keindahan fisiknya, pohon kamboja juga memiliki makna simbolis mendalam dalam budaya Bali. Bunga kamboja sering digunakan dalam berbagai upacara keagamaan, baik sebagai persembahan di pura, bahan pembuatan canang sari, maupun hiasan di kepala penari dan pemangku. Warna putih bunga kamboja melambangkan kesucian, kemurnian, dan hubungan dengan dunia spiritual. Sementara itu, aroma harumnya diyakini mampu menarik energi positif, menyenangkan para dewa, dan membawa kedamaian batin.
Pohon Suci di Pelataran Pura
Jika Anda berkunjung ke pura-pura di Bali, hampir pasti Anda akan menemukan pohon kamboja berdiri gagah di pelatarannya. Kehadiran pohon ini bukan hanya untuk mempercantik lingkungan, melainkan memiliki nilai sakral. Bunga kamboja yang gugur secara alami dianggap sebagai anugerah dari alam. Berbeda dengan beberapa bunga lain yang harus dipetik, bunga kamboja yang jatuh di tanah diyakini lebih suci dan lebih layak digunakan dalam ritual persembahan kepada para dewa.
Lebih dari itu, masyarakat Bali percaya bahwa pohon kamboja berfungsi sebagai penjaga keseimbangan antara dunia nyata (sekala) dan dunia roh (niskala). Oleh karena itu, pohon ini sering ditanam dekat tempat ibadah, makam, atau tempat-tempat keramat untuk menjaga harmoni spiritual. Dalam beberapa kepercayaan lokal, pohon kamboja juga dipercaya mampu mengusir roh jahat dan menjadi pelindung dari energi negatif.