Kalimantan Tengah, Destinasi Wisata Primadona Wisatawan Mancanegara

Kapal di Sungai pada Taman Nasional Tanjung Putting
Sumber :
  • https://theworldtravelguy.com/tanjung-puting-national-park/

Wisata, VIVA Bali – Kalimantan Tengah (Kalteng) kian mendunia sebagai destinasi wisata unggulan yang memikat wisatawan mancanegara. Provinsi yang kaya akan keanekaragaman hayati dan warisan budaya Dayak ini berhasil menarik minat pelancong internasional dari berbagai benua, terutama Eropa, Amerika, dan Asia Timur. Peningkatan kunjungan wisatawan asing mencapai 40% sepanjang tahun 2023, menjadikan Kalteng salah satu surganya ekowisata di Indonesia.

Burung Enggang yang Menjadi Simbol dan Identitas Suku Dayak

Taman Nasional Tanjung Puting menjadi daya tarik utama yang tak terbantahkan. Terletak di Kabupaten Kotawaringin Barat, taman nasional seluas 416.000 hektar ini merupakan rumah bagi populasi orangutan terbesar di dunia. Wisatawan asing menjadikan river cruising menyusuri Sungai Sekonyer dengan perahu tradisional kelotok sebagai pengalaman tak terlupakan. Mereka dapat mengamati langsung kehidupan orangutan di habitat alami, terutama di pusat rehabilitasi Camp Leakey. Keberhasilan konservasi di sini menjadikan Tanjung Puting sebagai contoh ekowisata berkelanjutan yang diakui secara global.

Keunikan Budaya Dayak juga menjadi magnet utama bagi wisatawan internasional yang mendambakan keaslian pengalaman budaya. Desa adat Tumbang Anoi di Kabupaten Gunung Mas, yang merupakan saksi sejarah perjanjian damai antarsuku Dayak pada 1894, menjadi destinasi wajib. Wisatawan dapat menyaksikan ritual adat Tiwah (upacara penghormatan arwah leluhur), menikmati tarian tradisional seperti Gantar dan Kancet Papatai, serta mempelajari filosofi hidup harmonis dengan alam. Di Palangkaraya, Museum Balanga menyajikan koleksi etnografi Dayak terlengkap, mulai dari pakaian adat, senjata tradisional mandau, hingga instrumen musik kledi.

Menelusuri Keajaiban Wisata Kalimantan Timur, Surga Tersembunyi di Pulau Borneo

Keindahan alam Kalteng juga menawarkan pesona lain yang memukau. Danau Tahai dengan airnya yang berwarna merah kecokelatan akibat akar pohon gelam menjadi spot fotografi favorit, terutama bagi wisatawan dari Jepang dan Korea. Sementara itu, Hutan Lindung Sebangau, hutan rawa gambut terluar di dunia, menyuguhkan petualangan jelajah hutan menggunakan perahu kecil jangkat. Di sini, wisatawan dapat melihat proboscis monkey (bekantan), burung enggang, dan fenomena langka bunga bangkai raksasa.

Pemerintah Kalteng terus mengembangkan infrastruktur untuk mendukung pariwisata internasional. Bandara Tjilik Riwut di Palangkaraya kini melayani penerbangan langsung dari Kuala Lumpur dan Singapura, sementara pelabuhan di Kumai diperluas untuk menampung kapal pesiar. Konsep ekowisata berbasis komunitas diimplementasikan melalui program "Homestay Dayak" yang dikelola langsung oleh masyarakat adat. Program ini tidak hanya memberikan pengalaman otentik bagi wisatawan tetapi juga meningkatkan kesejahteraan lokal sekaligus melestarikan budaya.

Ngaben, Tradisi Bali yang Mengajarkan Perpisahan dengan Penuh Arti

Festival tahunan "Isen Mulang" di Palangkaraya menjadi ajang promosi budaya yang efektif. Festival ini menampilkan berbagai atraksi tradisional seperti lomba dayung perahu klotok, pacu sampan, pameran kerajinan tangan, dan pertunjukan seni budaya Dayak. Acara ini berhasil menarik perhatian wisatawan internasional dan menjadi bukti nyata harmoni antara tradisi dan modernitas di Kalteng.

Dengan semua kekayaan alam, budaya, dan upaya pengembangan berkelanjutan, Kalimantan Tengah semakin mantap sebagai destinasi wisata kelas dunia. Provinsi ini menawarkan paket lengkap: petualangan alam liar, imersi budaya autentik, dan pariwisata ramah lingkungan yang menjadi daya tarik utama bagi wisatawan mancanegara yang mencari pengalaman tak terlupakan.