Mengenal Jatiluwih, Destinasi Wisata dan Warisan Budaya yang Diakui UNESCO

Penampakan sawah terasering di Destinasi Budaya Jatiluwih
Sumber :
  • Dokumentasi Pribadi

Meskipun makin dikenal, Jatiluwih berusaha menjaga kelestariannya. Pemerintah dan masyarakat lokal menerapkan konsep pariwisata berkelanjutan. Artinya, pariwisata tidak boleh merusak lingkungan atau budaya setempat. Tiket masuk yang kamu bayar, sebagian digunakan untuk mendanai pelestarian subak dan mendukung petani lokal.

Night Kayaking Bioluminescent, Rombongan Terpimpin di Lovina

Ini adalah contoh wisata yang memberi manfaat langsung bagi masyarakat, sekaligus mendidik wisatawan untuk lebih menghargai budaya dan alam.

Jatiluwih bukan sekadar tempat indah untuk berfoto, tapi juga cerminan filosofi hidup yang mendalam. Mengunjungi desa ini seperti membuka jendela ke masa lalu Bali, sekaligus melihat masa depan pariwisata yang lebih bijak dan berkelanjutan.

Spice Farm Tour dan Cooking, Petik Rempah lalu Masak Tradisional di Bali

Jadi, kalau kamu ingin liburan yang berkesan, menenangkan, dan penuh makna, Jatiluwih adalah jawabannya.

Tips Kunjungan

  • Waktu terbaik yaitu pagi hari atau sore menjelang matahari terbenam
  • Siapkan alas kaki nyaman untuk trekking
  • Hormati budaya lokal (jangan merusak tanaman, jangan sembarangan naik ke sawah)
  • Bawa kamera, karena kamu pasti ingin mengabadikan setiap momen!
Floating Brunch Boat, Kuliner Weekend di Perairan Benoa