Hoaks Ancaman Nyata, Pemuda Jadi Garda Terdepan di Lombok Utara

Diskusi publik, Peran Aktif Pemuda dalam Menangkal Hoaks
Sumber :
  • Moh Helmi/ VIVA Bali

Sementara itu, Kepala Bidang Kerawanan dan Keamanan Penanganan Konflik Kesbangpol KLU, Suhadman, menyoroti potensi bahaya dari ujaran kebencian yang kerap menyertai hoaks.“Berita palsu dan ujaran kebencian bisa memicu konflik nyata, bahkan tindakan anarkis seperti vandalisme. Karena itu, kami akan memperkuat sinergi pengawasan lintas sektor sebagai bentuk mitigasi dini,” ujarnya.

Pelaku UMKM Suranadi Minta Penutupan Kafe Tuak Ilegal Harus di Kaji Ulang

Camat Kayangan, Siti Rukaiyah, turut menyampaikan imbauan agar masyarakat lebih bijak dalam menggunakan media sosial.

“Mari kita jaga wilayah kita bersama-sama. Jika menerima informasi yang belum jelas kebenarannya, jangan langsung percaya. Saring dulu sebelum membagikan,” imbaunya kepada peserta diskusi.

Resep Telur Gulung ala Korea, Makanan Viral yang Bikinnya Simple

Dosen Institut Agama Islam Hamzanwadi (IAIH) Pancor, M. Ari Firdaus, turut memberikan pandangan akademis terkait pola penyebaran informasi di era digital.

“Ruang digital yang begitu luas dapat mengubah opini publik dengan cepat. Sayangnya, saat ini lebih banyak konten yang mengandalkan emosi daripada fakta. Pemerintah dan masyarakat harus cepat merespons ini,” terangnya.

Lombok Barat Mantapkan Langkah Menuju Zero Stunting