Dua Pekan Jelang MotoGP Mandalika, Okupansi Hotel NTB Tembus 70 Persen
- https://m.antaranews.com/berita/5128995/okupansi-hotel-di-ntb-dua-pekan-jelang-motogp-sudah-70-persen?utm_source=antaranews&utm_medium=mobile&utm_campaign=latest_category
Mataram, VIVA Bali –Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi nusa Tenggara Barat (NTB) mendata tingkat keterisian kamar (okupansi) hotel dua minggu jelang perhelatan MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika pada 3-5 Oktober 2025 telah mencapai 70 persen.
"Secara umum sudah 70 persen. Itu secara umum, walaupun ada hotel yang sudah 80 persen dan ada baru 40 persen," ujar Ketua PHRI NTB, Ni Ketut Wolini di Mataram, Selasa, 23 September 2025. Seperti yang dilansir dari m.antaranews.com.
Wolini mengungkapkan okupansi kamar tersebut baru di Kabupaten Lombok Barat dan Kota Mataram yang termasuk di dalam PHRI NTB. Sementara, di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah nilainya telah mencapai 80 persen.
"Karena Mandalika ini zona utama pasti ramai. Tapi meski begitu, itu saja baru 80 persen," terang Ni Ketut Wolini.
Ia juga mengatakan jika disandingkan dengan pelaksana MotoGP 1, 2, dan 3, level okupansi hotel dua pekan jelang penyelenggaraan MotoGP umumnya telah 100 persen, akan tetapi untuk tahun ini baru mencapai 70 persen.
"Bahkan, di tiga gili tidak ada pengaruh untuk MotoGP. Ini hasil turun kami ke tiga gili. Karena, tiga gili pasarnya lain, yakni bule semua, tapi ini perlu juga digarap, karena dari presentasi ITDC tiket baru terjual 30 persen," kata Wolini.
Pendapatnya, agar menggenjot animo penonton MotoGP membutuhkan kerjasama dan integrasi antar seluruh pihak baik ITDC, MGPA, para pelaku wisata, asosiasi pariwisata, serta pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota.
"Harus ada sinergi di sini untuk memajukan NTB, khususnya Lombok. Karena kita tidak lagi bicara Lombok, tapi Indonesia. Karena sirkuit ini satu-satunya di Indonesia yang kita banggakan. Untuk itu mari sama-sama kita garap sehingga hasilnya tidak asal-asalan. Ini jelang satu bulan baru ada rapat koordinasi," ujar Wolini.
Sebelum itu, Direktur Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Priandhi Satria memaparkan bahwa satu bulan jelang MotoGP status penjualan tiket masih mencapai 30 persen.
"Jumlah detail tiket yang terjual sudah 20-30 persen. Biasanya di detik-detik akhir baru meningkat," kata Priandhi.
Priandhi mengungkapkan sampai saat ini penjualan tiket terus dilakukan baik di Jakarta maupun di NTB. Mengenai jumlah tiket yang dijual, target masih sama seperti MotoGP 2024 sejumlah 121 ribu lembar tiket.
"Itu sesuai dengan target jumlah penonton kita," imbuh Priandhi.
Pendapat Direktur Utama MGPA, agar dapat meningkatkan penjualan tiket sesuai capaian 121 ribu penonton. Pihaknya, selalu mengencangkan promosi-promosi di banyak lokasi penjualan tiket, baik yang ada di Jakarta maupun di NTB. Termasuk, kota-kota besar lainnya di Indonesia.
"Promosi-promosi ini yang kita terus genjot," pungkas Priandhi.