Keluarga Tak Bisa Menjenguk, 16 Aktivis yang Ditahan Balas dengan Aksi Mogok Makan

Sizigia Pikhansa kakak dari aktivis Syahdan Hussein yang ditahan
Sumber :
  • https://www.antaranews.com/berita/5115137/aktivis-ditahan-keluarga-keluhkan-tertutupnya-akses-besuk

Jakarta, VIVA Bali – Keluarga dan pendamping hukum para tersangka kasus dugaan penghasutan aksi unjuk rasa menyampaikan keluhan terkait tertutupnya akses kunjungan terhadap 16 aktivis yang saat ini ditahan di Mapolda Metro Jaya.

Rupiah Melemah, Demo dan Kericuhan Ikut Beri Dampak Negatif

 

 

Demo Besar di DPR, Wakil Ketua DPR RI Sebut Aspirasi Masyarakat Akan Diterima dengan Baik

Sizigia Pikhansa, kakak dari aktivis Syahdan Hussein yang dikenal sebagai admin akun Instagram Gejayan Memanggil, mengatakan pembatasan tersebut berdampak pada kondisi sang adik.

"Keluarga dan pendamping hukum dilarang dan dibuat susah untuk mengunjungi Syahdan. Itu juga membuat psikis Syahdan terganggu, maksudnya, dia tidak bisa mendapatkan pendampingan secara emosional atau psikologis," kata Sizigia Pikhansa kepada wartawan di Polda Metro Jaya. Rabu 17 September 2025.

Bantu Pemulihan Banjir, Dody Hanggodo Mengunjungi Badung

Selain itu, Sizigia Pikhansa menambahkan jika Syahdan Hussein bersama 16 aktivis lain yang ditahan juga melakukan aksi mogok makan sebagai bentuk protes atas penangkapan mereka.

"Sejak 11 September, Syahdan mogok makan. Berarti, per hari ini, sudah seminggu. Ini sebagai bentuk protesnya dia atas penangkapan seluruh aktivis. Dia mengatakan akan mogok makan sampai seluruh tahanan politik dibebaskan. Total 16 orang juga ikut mogok makan sebagai bentuk aksi dari penangkapan ini," tutur Kakak aktivis Syahdan Hussein, dilansir dari antaranews.com.

Lebih lanjut, Sizigia Pikhansa menambahkan jika protes tersebut telah disampaikan melalui surat kepada Presiden Prabowo Subianto serta DPR RI.

"Saya ingin menambahkan saja bahwa adik saya itu bukan provokator. Karena memang, dengan situasi dan kondisi Indonesia saat ini, siapa yang butuh provokator untuk marah? Semua juga bisa merasakan amarahnya. Jadi, mereka hanya menyampaikan suara-suara kita," ujar Sizigia Pikhansa.

Diketahui, empat aktivis yang pertama kali ditangkap adalah Delpedro Marhaen (Direktur Lokataru Foundation), Muzaffar Salim (staf Lokataru), Syahdan Hussein (admin Gejayan Memanggil), dan Khariq Anhar (admin Aliansi Mahasiswa Penggugat).

Keempatnya diduga terlibat dalam penghasutan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR pada 25 Agustus lalu. Polisi menyebut para aktivis tersebut menggunakan media sosial untuk menyebarkan ajakan demonstrasi yang dinilai berpotensi menimbulkan kerusuhan.