Peluncuran Desa Bisa Ekspor, Sebanyak 12,5 Ton Kakau Jembrana di Ekspor ke Prancis
- I Nyoman Sudika / VIVA Bali
“Kita tidak perlu produk yang lain, yang ada saja dulu, produk desa yang belum tergarap banyak. Jadi ini kesempatan yang bagus, apalagi ekspor kita semakin banyak terlebih dengan banyaknya perjanjian dagang yang kita miliki,”imbuh Budi Santoso.
Lanjutnya, Koperasi Kakao KSS Jembrana menjadi percontohan karena telah menunjukkan kesiapan dalam hal produksi dan pengelolaan komoditas kakao. Kementerian Perdagangan mendorong pentingnya proses hilirisasi agar produk desa memiliki nilai tambah lebih tinggi.
"Pasar global itu luas dan beragam. Ada segmen untuk bahan mentah, setengah jadi, maupun produk jadi. Kita akan bantu koperasi-koperasi seperti KSS agar mampu masuk ke pasar produk jadi, meskipun secara bertahap," jelasnya.
Mendag dan Wamendes PDT Tinju Kakau Fermentasi
- I Nyoman Sudika / VIVA Bali
Sementara itu, Wamendes PDT, Ahmad Riza Patria menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi berbagai pihak dalam membangun desa agar lebih maju dan mandiri. Pihaknya juga berharap segala permasalahan terutama masalah teknis tidak menjadi hambatan dan harus mampu diselesaikan.
"Kalau desa maju, Indonesia pasti maju. Kita punya potensi besar dari hasil pertanian, budaya, hingga inovasi kreatif. Pemerintah pusat akan terus mendukung, termasuk pembiayaan jika diperlukan," tegasnya.
Wamendes PDT juga mengingatkan tentang pesan Presiden RI agar semua program dijalankan dengan prinsip 3T yakni Terbaik, Terbanyak, dan Tercepat.