Dialog di Istana, BEM SI: Komunikasi Publik Amburadul, Kepala PCO Harus Dievaluasi!
- https://www.tvonenews.com/berita/nasional/368352-diundang-istana-berdialog-bem-si-kerakyatan-desak-evaluasi-kepala-pco-komunikasi-publik-buruk?page=2#goog_rewarded
Jakarta, VIVA Bali –Dialog mahasiswa dengan Istana memanas. BEM SI menuding komunikasi publik pemerintah amburadul dan mendesak evaluasi Kepala PCO yang dianggap gagal meredam kegaduhan informasi.
Suasana Istana Negara mendadak jadi panggung kritik keras.
Perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Kerakyatan melontarkan desakan tajam, kepala Kantor Komunikasi Presiden (PCO) harus dievaluasi!
Alasannya? Komunikasi publik pemerintah dinilai amburadul, tumpang tindih, dan membingungkan rakyat.
Hadir langsung Mensesneg Prasetyo Hadi, Mendiktisaintek Brian Yuliarto, dan Wamen Sesneg Juri Ardiantoro untuk menyambut mahasiswa.
Namun, bukannya basa-basi manis, yang terdengar justru tembakan kritik telak dari mahasiswa.
Koordinator Media BEM SI Kerakyatan, Pasha Fazillah Afap, tanpa basa-basi menegaskan, PCO gagal menjalankan peran vitalnya.
Menurut Pasha, komunikasi pemerintah selama ini berantakan, bahkan sering kali antar kementerian saling tumpang tindih.
“Kami menuntut Kepala PCO dievaluasi. Jangan sampai komunikasi publik dibiarkan seburuk ini. Rakyat butuh kejelasan, bukan kebingungan,” tegas Pasha. Kamis, 4 September 2025.
Pasha menambahkan, Mensesneg berjanji akan segera menindaklanjuti tuntutan mahasiswa, seperti dilansir dari tvonenews.com.
Hasil dialog disebut akan langsung disampaikan ke Presiden Prabowo Subianto.
Namun, mahasiswa tak lantas melunak, BEM SI menegaskan aksi jalanan tetap menjadi opsi perjuangan.
Meski begitu, mereka masih menimbang momen dan situasi di Jakarta.
“Demonstrasi mungkin tetap kami lakukan. Tapi, kami lihat kondisi Jakarta dulu. Kalau memungkinkan, kami aksi. Kalau tidak, kami tunda,” ujar Pasha.
Selain menyoal buruknya komunikasi publik, mahasiswa juga menyinggung kriminalisasi aktivis, tudingan makar, hingga kelanjutan aksi demonstrasi.
Semua itu, kata mereka, menjadi bagian dari keresahan publik yang tak boleh diabaikan.
Langkah BEM SI ini mempertegas bahwa suara mahasiswa masih jadi kekuatan moral bangsa.
Mereka kembali mengingatkan: pemerintah harus terbuka, jujur, dan jelas dalam menyampaikan kebijakan.
Kini, bola panas ada di tangan Istana. Apakah Presiden Prabowo akan benar-benar mengevaluasi Kepala PCO? Atau kritik mahasiswa hanya akan jadi catatan kecil di balik tembok megah Istana?