Lewat Aplikasi All Indonesia, Bandara Ngurah Rai Tawarkan Layanan Kedatangan Terintegrasi

Petugas imigrasi membantu turis asing mengisi deklarasi kedatangan
Sumber :
  • https://www.antaranews.com/berita/5078393/imigrasi-bali-sediakan-10-monitor-untuk-layanan-pengisian-aplikasi-all-indonesia

Badung, VIVA Bali – Imigrasi di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, menyiapkan 10 unit komputer guna memudahkan penumpang internasional mengisi formulir deklarasi kedatangan melalui aplikasi All Indonesia

Dj Nasional Hingga Internasional Guncang Rooftop Tribe dalam Ajang Kuta Open Deck Volume 2

"Sementara ini ada 10 unit komputer untuk penumpang internasional yang baru mendarat," kata Kepala Seksi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian Kantor Imigrasi Ngurah Rai, Husnan Handono, di Badung, Bali. Senin 1 September 2025.

Fasilitas tersebut ditempatkan di gerbang masuk terminal kedatangan internasional, tepat sebelum pemeriksaan keimigrasian.

Polres Badung Gelar Doa dan Ngopi Bersama Jaga Kedamaian Nasional

Diketahui, Bandara Ngurah Rai menjadi salah satu dari tiga bandara di Indonesia yang menerapkan layanan digital itu mulai 1 September 2025, setelah melalui masa uji coba.

Sementara itu, dua bandara lainnya adalah Soekarno-Hatta di Tangerang dan Juanda di Sidoarjo, Jawa Timur. Layanan serupa juga tersedia di Pelabuhan Batam.

Sensasi Baru di Cliff at CANNA dengan “Anatomy of the Archipelago”

Penumpang dapat mengisi deklarasi kedatangan maksimal tiga hari sebelum tiba di Indonesia, baik dari negara asal maupun setelah mendarat.

Kemudian, formulir tersebut bisa diakses melalui laman allindonesia.imigrasi.go.id atau dengan mengunduh aplikasi All Indonesia di Google Play Store maupun App Store.

Aplikasi ini menghadirkan proses deklarasi yang lebih sederhana, cepat, dan aman. Semua kebutuhan kedatangan, mulai dari imigrasi, bea cukai, kesehatan hingga karantina, terintegrasi dalam satu sistem digital.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Imigrasi, Yuldi Yusman menegaskan kehadiran aplikasi tersebut merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam menghadirkan layanan publik digital yang ramah.

“Tidak hanya lebih singkat dan aman, tetapi juga ramah bagi semua penumpang, baik perorangan maupun grup, termasuk kelompok lansia, disabilitas, dan anak-anak,” ujar Yuldi Yusman, dilansir dari laman antaranews.com.

Selain imigrasi, integrasi juga melibatkan Bea Cukai yang memastikan penumpang tidak perlu lagi mengisi electronic customs declaration (e-CD) secara terpisah.

Layanan digital ini juga membantu Kementerian Kesehatan dalam mendeteksi potensi risiko penyakit menular sejak dini.

Selain itu, mendukung karantina pertanian dan perikanan dalam mencegah penyebaran hama maupun penyakit.

Dengan inovasi ini, penumpang yang membawa hewan, tumbuhan, ikan, atau produk turunannya dapat melaporkan secara langsung melalui sistem digital. Sehingga pemeriksaan dan pengawasan berjalan lebih efektif.