Littletalks Ubud Hadirkan Perpaduan Buku, Kafe, dan Komunitas

Suasana kafe Littletalks Ubud yang hangat dan nyaman.
Sumber :
  • Instagram @littletalksubud / VIVA Bali

Media sosial pun kini memang sering dipenuhi oleh konten tentang buku. “Paling tidak sekarang orang-orang mulai mencari kutipan-kutipan dari buku untuk caption atau sekadar berfoto estetik dengan buku atau lemari buku. Ini menurut saya salah satu cara untuk mengenalkan ke orang-orang bahwa buku itu bukan hal yang menyeramkan. Buku juga sesuatu yang bisa dianggap keren,” lanjut Erma.

Sempat Ditutup Lantaran Diduga Langgar Perda Gianyar, ParQ Ubud Kini Diakuisisi Investor Asing Sergey Solonin

Selain buku, kopi yang disajikan di Littletalks tidak kalah menariknya. “Kopi yang kami sajikan di Littletalks adalah kopi yang kami panen bekerja sama dengan petani kopi muda dari Desa Kiadan, Plaga. Kami sudah bersama mereka sejak 2018. Dari yang awalnya satu petak kebun, sekarang sudah berkembang, bahkan sampai mengajak kebun-kebun tetangga untuk ikut menanam kopi dengan baik dan benar,” cerita sang founder.

Makanan yang disajikan pun bervariasi. Biasanya yang menjadi menu favorit adalah nasi goreng ijo, tonkatsu burger, dan smoothie bowl.

Bunda PAUD Gianyar Sambut Kunjungan BPMP Bali, Perkuat Sinergi Program Prioritas Kemendikdasmen

Kafe yang telah berdiri tujuh tahun pada Agustus 2023 ini berharap bisa terus bertahan. “Mimpi kami tentu saja brand dan bisnis ini bisa bertahan hingga ratusan tahun. Seperti Café du Dôme atau Café La Rotonde yang menjadi tempat nongkrong sastrawan dan seniman Paris, seperti Ernest Hemingway hingga F. Scott Fitzgerald, maka di Bali ada Littletalks yang menjadi wadah bagi para seniman dan sastrawan Bali,” harap Erma.

 

Gubernur Bali Didampingi Bupati Gianyar Tanam Pohon di KRG, Dukung Hari Bakti ke-68 Kodam IX/Udayana