Bulog Bima Pastikan Tidak Ada Beras SPHP Palsu

Kepala Perum Bulog Bima, Heri Sulistyo
Sumber :
  • Juwair Saddam/ VIVA Bali

Bima, VIVA Bali – Kepala Perum Bulog Cabang Bima memastikan bahwa tidak ada beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dioplos atau palsu. Termasuk penjualan beras SPHP di atas harga eceran tertinggi (HET). 

Ribuan Masyarakat Padati Festival Sangiang Api di Bima, IKRA Sentil Pemerintah

"Alhamdulilah, sejauh ini di wilayah kerja Bulog Bima (Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu) masih aman dari kasus beras SPHP palsu," jelas Kepala Perum Bulog Bima, Heri Sulistyo pada Bali.Viva.co.id Jumat, 1 Agustus 2025 

Heri mengaku, kasus beras SPHP palsu sekarang lagi heboh di wilayah Lombok. Kondisi itu juga menjadi perhatian serius oleh Kantor Wilayah Bulog.

Dampak Kapal Kandas di Selat Buton, PELNI Bima Batalkan 600 Tiket Pelayaran KM Tilongkabila

Meski demikian, Heri memastikan kasus beras SPHP palsu di wilayah kerja Bulog Bima dipastikan tidak ada. Menurut dia, beras SPHP hanya tersedia dalam kemasan karung lima kilogram yang dialirkan ke tiap pengecer yang direkomendasi langsung oleh Dinas Ketahanan Pangan.

"Pengecer tentunya ditentukan oleh pihak OPD terkait dan belum terlalu banyak. Seperti di Pasar Amahami Kota Bima saat ini terdapat 3 pengecer. Kemarin, kami juga sudah lakukan pengembangan ke Kabupaten Bima dan Dompu," katanya. 

Ibunya Meninggal, Pemuda 19 Tahun di Bima Gantung Diri Karena Depresi

Bulog Bima juga membatasi beras SPHP yang disalurkan ke tiap mitranya. Setiap mitra hanya mendapatkan beras maksimal dua ton setiap minggu yang langsung dikemas dalam karung-karung lima kilogram.

"Pembatasan penyaluran beras SPHP di wilayah kerja Bulog Bima hanya dua ton per minggu. Kadang penjualan juga dilakukan lewat Pasar Murah bersama Pemkot Bima di tiap kelurahan," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
img_title