Kualitas Bansos Beras Buruk, Pemda: Laporkan dan Akan Diganti
- Ida Rosanti/ VIVA Bali
Lombok Tengah, VIVA Bali – Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Lombok Tengah turun monitoring proses pendistribusian bantuan sosial (bansos) beras 20 kilogram di tengah masyarakat. Hal itu dilakukan untuk memastikan beras yang disalurkan kepada masyarakat berkualitas baik.
Staf Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Lombok Tengah, Lalu Nasaeri Yandi kepada Bali.viva.co.id, Jumat, 1 Agustus 2025 di Praya mengatakan, sebelumnya pihaknya bersama Bulog NTB telah melakukan uji mutu dan kualitas beras sebelum disalurkan kepada masyarakat. Sehingga pihaknya memastikan bahwa kualitas beras sangat baik.
"Iya kita juga lakukan uji kualitas bersama dengan Bulog beberapa waktu lalu, "ujarnya.
Kalau kemudian masyarakat mendapat bansos beras dengan kualitas buruk, pihaknya mempersilahkan masyarakat melapor ke pemerintah daerah untuk kemudian dikembalikan dan digantikan dengan beras yang kualitasnya bagus.
"Jika masyarakat menemukan beras dengan kwalitas buruk segera laporkan," ujar Nasaeri.
Diketahui, penyaluran bansos beras ini menggunakan sistem Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Nama penerima dalam DTSEN tersebut merupakan hasil verifikasi data bersama Kementerian Sosial dan Badan Pangan Nasional- Bapanas, sehingga dipastikan tepat sasaran.
Adapun jumlah penerima bantuan beras kali ini mengalami penurunan hingga 37 ribu bila dibandingkan dengan jumlah penerima bantuan beras 2024 yang mencapai 154 ribu Keluarga Penerima Manfaat (KPM).