Kualitas Bansos Beras Buruk, Pemda: Laporkan dan Akan Diganti

Pendistribusian bansos beras di kecamatan Jonggat.
Sumber :
  • Ida Rosanti/ VIVA Bali

Lombok Tengah, VIVA Bali – Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Lombok Tengah turun monitoring proses pendistribusian bantuan sosial (bansos) beras 20 kilogram di tengah masyarakat. Hal itu dilakukan untuk memastikan beras yang disalurkan kepada masyarakat berkualitas baik. 

Hingga Juni 2025, Kunjungan Wisatawan ke Mandalika Capai Setengah Juta Orang

Staf Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Lombok Tengah, Lalu Nasaeri Yandi kepada Bali.viva.co.id, Jumat, 1 Agustus 2025 di Praya mengatakan, sebelumnya pihaknya bersama Bulog NTB telah melakukan uji mutu dan kualitas beras sebelum disalurkan kepada masyarakat. Sehingga pihaknya memastikan bahwa kualitas beras sangat baik.

"Iya kita juga lakukan uji kualitas bersama dengan Bulog beberapa waktu lalu, "ujarnya.

Jadwal Lengkap JDM Fun Day dan BRZ Super Series 2025 di Sirkuit Mandalika

Kalau kemudian masyarakat mendapat bansos beras dengan kualitas buruk, pihaknya mempersilahkan masyarakat melapor ke pemerintah daerah untuk kemudian dikembalikan dan digantikan dengan beras  yang kualitasnya bagus.

"Jika masyarakat menemukan beras dengan kwalitas buruk segera laporkan," ujar Nasaeri.

Jelang Fornas VIII 2025, Polisi Tingkatkan Patroli

Diketahui, penyaluran bansos beras ini  menggunakan sistem Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Nama penerima dalam DTSEN tersebut merupakan hasil verifikasi data bersama Kementerian Sosial dan Badan Pangan Nasional- Bapanas, sehingga dipastikan tepat sasaran.

Adapun jumlah penerima bantuan beras kali ini mengalami penurunan hingga 37 ribu bila dibandingkan dengan jumlah penerima bantuan beras 2024 yang mencapai 154 ribu Keluarga Penerima Manfaat (KPM).