Putri Koster: IKM dan Start Up di Bali Harus Punya Branding dan Ikuti Kemajuan Digitalisasi
- Dok. Humas Pemprov Bali/ VIVA Bali
Untuk menghadapi hal itu, kata Putri Koster, IKM dan start-up yang ada di Bali harus memiliki branding yang kuat serta manajemen digital yang efisien agar mampu bersaing dan berkembang di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital.
Webinar tersebut menghadirkan dua narasumber yakni Rektor Universitas Primakara, Made Artana, serta pemilik Butik Basudewa, Ida Bagus Cakra Manuaba, yang diharapkan dapat memberikan wawasan, inspirasi, dan kiat praktis kepada para pelaku IKM dan UMKM.
Rektor Universitas Primakara, Made Artana, menyampaikan, pasar digital di Indonesia sangat besar, yakni 93% dari 196,7 juta pengguna internet Indonesia pernah berbelanja secara daring.
"Sementara itu, jumlah penjual di marketplace, toko daring, dan media sosial pun sangat banyak," kata Made Artana.
Oleh sebab itu, untuk bersaing di pasar digital, Artana menyampaikan, pelaku usaha harus memiliki digital mindset, yaitu lincah dalam melihat perubahan sebagai peluang, selalu siap menghadapi ketidakpastian dan perubahan, memiliki semangat kolaborasi yang tinggi, serta mampu merangkul perbedaan yang ada.
Sementara itu, pemilik Butik Basudewa, Ida Bagus Cakra Manuaba, menceritakan perjuangannya membangun brand Basudewa, dari produk kerajinan rumahan hingga dikenal secara nasional.
Ia juga menyampaikan rasa syukurnya karena di tengah keterpurukan IKM dan UMKM Bali saat pandemi Covid-19, Dekranasda Provinsi Bali di bawah bimbingan Ny. Putri Koster meluncurkan program IKM Bali Bangkit.