Buntut Kericuhan Pertandingan Sepak Bola Hajati, Pertandingan Berikutnya Dihentikan
- Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi
Banyuwangi, VIVA Bali –Kericuhan pertandingan sepak bola dalam rangka perayaan hari jati Desa Bajulmati (Hajati) berdampak terhadap seluruh jadwal pertandingan. Pemerintah Desa (Pemdes) Bajulmati memutuskan menunda sementara pertandingan berikutnya untuk dilakukan evaluasi terkait keamanan.
Kericuhan yang terjadi saat pertandingan sepak bola antara tim Pemerintah Desa (Pemdes) Sidowangi melawan tim Pemerintah Desa (Pemdes) Sumberanyar ternyata terus berbuntut panjang.
Pertandingan dalam rangka perayaan Hari Jadi Desa Bajulmati (Hajati) terpaksa dihentikan sementara oleh Pemdes Bajulmati.
Ratusan massa memasuki lapangan pertandingan
- Anton Heri Laksana/ VIVA Bali
Penghentian sementara jadwal pertandingan dilakukan untuk melakukan evaluasi terhadap seluruh kegiatan terutama pada sektor keamanan.
“Jadwal pertandingan selanjutnya harusnya digelar Kamis (3 Juni 2025) tapi untuk pertandingannya akan kita tunda dulu. Dalam Bahasa lain, jadwal pertandingan hari Kamis ditiadakan,” ujar Kepala Desa Bajulmati, Achmad Thoha.
Penundaan jadwal pertandingan dilakukan guna dilakukan langkah koordinasi dengan sejumlah pihak agar kericuhan serupa tidak Kembali terulang.
“Jika pertandingan diteruskan dan kembali digelar, kami dari Pemdes Bajulmati butuh jaminan dan kepastian agar kejadian serupa tidak Kembali terulang,” tutur Achmad Thoha secara eksklusif pada Bali.viva.co.id.
Wasit (orange) dikejar pemain dan penonton
- Anton Heri Laksana/ VIVA Bali
Keputusan tegas Pemdes Bajulmati tersebut diambil setelah dilakukan rapat koordinasi dengan seluruh Kepala Desa yang damping Kapolsek Wongsorejo, AKP Eko Darmawan dan Danramil Wongsorejo Lettu Sumantri serta Camat Wongsorejo, Ahmad Nuril Falah.
“Saya harap para Kades bisa mengingatkan kembali pada warga agar tidak perlu buat anarkis atau kericuhan karena tujuan semula dari pertandingan sepak bola antar Pemdes ini adalah hiburan,” kata Kades Bajumati dihadapan seluruh Kades di Kecamatan Wongsorejo.
Sebelumnya, kericuhan terjadi saat pertandingan sepak bola antara tim Pemdes Sidowangi dan tim Pemdes Sumberanyar.
Pemain sepak bola ditenangkan kerabatnya
- Anton Heri Laksana/ VIVA Bali
Dalam pertandingan tersebut, ratusan penonton tiba-tiba merangsek ke tengah lapangan dan berusaha menyerang dan mengejar wasit.
Beruntung aksi kericuhan tidak berlanjut setelah beberapa tokoh masyarakat berhasil menenangkan massa melalui pengeras suara.
Akibat kericuhan tersebut, tim Pemdes Sidowangi didiskualifikasi dan tidak boleh kembali ambil bagian dalam pertandingan sepak bola perayaan Hajati.