Pasar Umum Negara Tergenang Banjir, Pedagang Panik Selamatkan Barang Dagangan

Pedagang pindahkan barang ke tempat lebih aman
Sumber :
  • I Nyoman Sudika/Viva bali

Jembrana, VIVA Bali – Untuk kedua kalinya, Pasar Umum Negara di Kabupaten Jembrana kembali tergenang banjir, Sabtu 14 Juni 2025. Pedagang panik memindahkan dagangan begitu mengetahui air mulai masuk ke lantai Gedung A lantai 1. Setidaknya 100 pedagang terdampak akibat banjir tersebut.

Sopir Kendaraan Logistik Minta Penindakan ODOL Tidak Pandang Bulu

Sejumlah pedagang dipasar terbesar di Jembrana tersebut menuturkan air mulai naik sekira pukul 16.00 WITA. Air dari salah satu saluran air meluap dan menggenangi lantai pasar yang berada di blok A1. Begitu air naik, pedagang panik memindahkan barang dagangan ke tempat yang lebih aman.

“Kebetulan airnya pelan, kita bisa memindahkan barang dagangan dengan saling membantu antar pedagang,” ujar Sukma, salah satu pedagang saat ditemui Bali.viva.co.id.

Pesona Wisata Gelar, Menyajikan Keindahan Alam Hingga Trekking

Pasar yang baru di tempati para pedagang sekitar bulan September 2024 sudah dua kali kebanjiran. Hal ini membuat sebagian pedagang sudah mengantisipasi dengan memberikan alas lebih tinggi untuk memajang dagangan.

“Ini kedua kalinya kebanjiran, sebelumnya sudah pernah dan saat itu lebih parah, kita belajar dari sana sudah menyiapkan antisipasi, namun tetep juga was-was sehingga tadi pedagang banyak memindahkan barang dagangan,”beber Sukma.

Kecepatan Respon Menjadi Kunci Utama Layanan Polisi 110, Personil Polres Jembrana Harus Siap Siaga

Menurut pedagang, air berasal dari salah satu saluran pipa pembuangan air yang menyemburkan air hingga ketinggian hampir satu meter. Saluran air tersebut sejatinya merupakan pembuangan air hujan dari atap bangunan yang disalurkan ke sungai. Para pedagang berharap ada upaya perbaikan dari pemerintah untuk menghindari kejadian serupa.

“Airnya dari saluran pembuangan, tadi tingginya sekitar satu meter, semoga ini segera ditangani supaya tidak terjadi banjir lagi,”pintanya.

 

Petugas BPBD melakukan penyedotan air/

Photo :
  • I Nyoman Sudika/Viva Bali

 

Sementara itu Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana, I Putu Agus Artana Putra, membenarkan banjir yang menggenangi pasar terbesar berasal dari saluran air pembuangan. Pihaknya telah melakukan upaya penanggulangan untuk meminimalkan dampak banjir.

“Penyebab utama banjir adalah saluran pembuangan yang berukuran kecil, tadi kita upayakan penanganan, karena air terlalu dangkal kita kesulitan melakukan penyedotan,” ungkapnya saat dihubungi Bali.viva.co.id melalui sambungan telepon.

Lanjut Agus Artana, saat ini Pasar Umum Negara masih dibawah tanggung jawab kontraktor, sehingga penanganannya masih berada dipemborong. Pihaknya hanya melakukan kajian serta upaya penanggulangan dampak banjir.

“Kita sudah melakukan kajian terkait penyebab banjir, namun tindaklanjutnya tentu masih dibawah tanggungjawab pihak ketiga dalam hal ini kontraktor,”imbuhnya.

Untuk diketahui Pasar Umum Negara direvitalisasi di tahun 2023-2024, dengan menelan anggaran Rp 143,5 Milyar menggunakan dana APBN Kementerian PUPR. Pedagang baru menempati gedung baru diawal September 2024.