RSUD H. Moh. Ruslan Resmikan Layanan Bayi Tabung di Mataram, Jadi yang Pertama di NTB
- Ramli Ahmad/VIVA Bali
Mataram, VIVA Bali – Menyambut Hari HUT Kota Mataram yang ke-32, RSUD H. Moh. Ruslan meresmikan layanan bayi tabung Lombok IVF, yang ditandai dengan acara resmi oleh Walikota Mataram, Mohan Roliskana. Peresmian ini merupakan bagian dari pengembangan infrastruktur pelayanan yang ditawarkan oleh rumah sakit daerah milik kita Mataram.
Dalam pernyataan setelah peresmian, Walikota Mataram Mohan Roliskana mengungkapkan rasa bangganya atas kehadiran layanan baru ini. “Ini merupakan pelayanan bayi tabung di Indonesia Timur, ini luar biasa sangat membanggakan,” ungkapnya Jumat, 8 Agustus 2025.
Mohan menjelaskan bahwa layanan bayi tabung ini telah lama menjadi cita-cita pihak rumah sakit dan akhirnya dapat terealisasikan berkat kerja keras Direktur Utama (Dirut) dan seluruh keluarga besar RSUD H. Moh. Ruslan.
“Kami sangat mengapresiasi inovasi dari Ibu Dirut bisa menghadirkan layanan bayi tabung di RSUD H. Moh Ruslan,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur RSUD H. Moh. Ruslan, dr. Eka Nurhayati, menjelaskan bahwa kehadiran layanan bayi tabung ini sudah direncanakan sejak lama. “Kami bangga menjadi RSUD pertama, baik provinsi maupun kabupaten di NTB, yang menyediakan fasilitas ini,” ujarnya. Eka juga menuturkan bahwa layanan bayi tabung ini dapat terwujud berkat dorongan dan dukungan dari berbagai pihak.
Sebelum peluncuran resmi, Eka menyampaikan telah ada puluhan pasien yang mendaftarkan diri untuk layanan ini. Delapan pasien sudah berhasil melewati proses pengecekan dan siap untuk memulai program bayi tabung. “Umur pasien yang kami tangani bervariasi, mulai dari 20 hingga 40 tahun,” katanya.
Biaya untuk pelayanan bayi tabung di RSUD H. Moh. Ruslan dimulai dari 60 juta rupiah, yang bisa bervariasi tergantung pada kondisi kesehatan tertentu dan faktor usia pasien. Untuk memastikan kualitas pelayanan, RSUD H. Moh. Ruslan mengandalkan tim medis yang terdiri dari 14 dokter, dengan sembilan diantaranya berasal dari luar daerah dan lima dokter berasal dari rumah sakit itu sendiri.
