Akses Jalan Terputus, Warga Membuat Jembatan Darurat dari Kayu
- dok BPBD Jembrana/Viva bali
Jembrana, VIVA Bali – Cuaca buruk hujan deras disertai angin yang melanda Kabupaten Jembrana tidak saja mengakibatkan banjir yang merendam puluhan rumah warga, namun juga mengakibatkan akses jalan terputus. Sebuah Jembatan yang menghubungkan antar Banjar di Desa Penyaringan putus tergerus air sungai. Guna membuka akses jalan warga terpaksa membuat jembatan darurat dari kayu.
Putusnya jalan penghubung antara Banjar Yehbuah dan Banjar Tembles, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo dibenarkan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), I Putu Agus Artana Putra, saat dikonfirmasi Senin 2 Juni 2025. Menurutnya jembatan kecil yang menghubungkan dua banjar putus pada Sabtu 31 Mei 2025, pasca cuaca buruk menerjang Kabupaten Jembrana.
“ Derasnya air sungai membuat jembatan di Banjar Yehbuah tergerus, akses jalan terputus, namun masih ada jalan altenatif yang bisa dilewati oleh warga,”ungkapnya.
Akses Jalan terputus warga membuat Jembatan Darurat
- dok BPBD Jembrana/Viva bali
Meski terdapat jalan alternatif namun warga setempat membuat jembatan darurat dari kayu. Jembatan tersebut hanya bisa dilewati oleh pejalan kaki, bagi sepeda motor dan kendaraan roda empat tetap harus menggunakan jalan alternatif.
“Ya warga membuat jembatan darurat untuk mempermudah akses pejalan kaki, terutama anak-anak sekolah, sedangkan untuk kendaraan harus memutar menggunakan jalan alternatif,”imbuh Agus Artana.
Untuk memperbaiki jembatan tersebut, Agus Artana mengaku sudah melakukan kajian awal dan sudah disampaikan ke Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana.