Hip-dut Kombinasi Musik Baru yang Digemari Anak Muda
- https://pixabay.com
Lifestyle, VIVA Bali – Di era media sosial yang serba cepat, referensi musik masyarakat juga makin beragam. Melalui platform digital, masyarakat bisa mengganti musik mulai dari Korea, pop barat, sampai lagu tradisional daerah. Di tengah derasnya arus musik ini, muncul satu tren yang viral, yaitu hip-dut yang mengombinasikan hip-hop dan dangdut.
Fenomena ini meledak pada akhir 2024 melalui lagu “Garam dan Madu”. Sejak awal dirilis, lagu tersebut langsung menyebar di tengah masyarakat. Ada yang jatuh cinta karena beat-nya bikin goyang, tapi ada pula yang kurang suka dan mengkritik. Terlepas dari pro dan kontranya, kombinasi keduanya menciptakan suatu karya yang mudah didengar dan gampang dihafal.
Pertama Kali Muncul dari Amerika
Sejarah mencatat, musik hip-hop pertama kali muncul dari Kota Bronx, New York. Kesenian ini lahir sebagai suara perlawanan anak muda. Dari situ kemudian musik hip-hop terus berkembang pesat hingga ke seluruh dunia.
Di Indonesia, kita mengenal Iwa K, Saikoji, hingga Young Lex, yang membawakan musik hip-hop dengan gaya khas lokal. Dari mereka musik hip-hop makin banyak dikenal masyarakat di Indonesia.
Dari Budaya Melayu Menjadi Identitas Bangsa
Sementara itu, musik dangdut punya sejarah panjang. Lahir dari campuran budaya Melayu, India, Arab, dan Nusantara, musik ini muncul sekitar 1970-an. Nama “dangdut” berasal dari bunyi pukulan gendang yang khas: “dang … dut”.