Belajar dari Sejarah, Apa yang akan Terjadi Jika Pajak Tinggi dan Pejabat Hidup Mewah?

Ilustrasi Pajak
Sumber :
  • https://www.pexels.com/id-id/foto/pecahan-bon-tagihan-paruh-4386367/

Sejarah, VIVA Bali – Kebijakan pajak selalu jadi isu panas dalam perjalanan sebuah negara. Pajak tinggi yang dibebankan ke rakyat, sementara pejabat hidup mewah dengan fasilitas melimpah, terbukti dalam sejarah bisa memicu kemarahan besar dan berujung pada aksi revolusi. Sejumlah peristiwa di dunia, mulai dari Revolusi Prancis, Revolusi Rusia, hingga Revolusi Petani Inggris, menunjukkan bahwa jurang ketidakadilan bisa membawa konsekuensi besar. Pertanyaannya, apa yang sebenarnya bisa kita pelajari dari sejarah ini?

Revolusi Prancis

Mengenal Pura Besakih Bali dari Sejarah hingga Keistimewaannya

Revolusi Prancis di akhir abad ke-18 menjadi contoh klasik bagaimana pajak tinggi dan pejabat hidup mewah bisa mengguncang negara. Saat itu, rakyat biasa menanggung beban pajak berat, sementara kaum bangsawan dan gereja hidup dalam kemewahan. Kondisi inilah yang menyalakan api aksi revolusi. Gerakan rakyat akhirnya menjatuhkan monarki absolut dan melahirkan sistem pemerintahan baru. Dari sejarah ini, kita bisa melihat bagaimana ketidakadilan ekonomi mampu melahirkan perubahan besar.

Revolusi Rusia

Cerita serupa terjadi di Rusia pada awal abad ke-20. Revolusi Rusia diawali oleh penderitaan rakyat yang menghadapi kelaparan, pajak tinggi, dan eksploitasi dalam sistem feodalisme. Di sisi lain, Tsar dan elit bangsawan hidup dalam kemewahan istana. Rakyat yang muak akhirnya bangkit dan melancarkan aksi revolusi besar yang mengakhiri kekuasaan monarki Tsar. Perubahan drastis itu kemudian membawa Rusia memasuki era baru dengan sistem politik dan ekonomi berbeda.

Pemberontakan Petani Inggris 1381

Hari Raya Waisak? Inilah Makna Mendalam Serta Sejarah Hari Perayaan Waisak

Di Inggris pada abad pertengahan, Pemberontakan Petani (The Peasants' Revolt) meletus akibat kebijakan pajak tinggi yang diberlakukan setelah wabah Black Death. Beban pajak justru ditambah, sementara para bangsawan tetap menikmati kekayaan mereka. Para petani yang merasa tertindas akhirnya melakukan perlawanan masif. Meski pemberontakan ini akhirnya dipadamkan, peristiwa itu memberi sinyal kuat bahwa rakyat tidak akan diam menghadapi ketidakadilan yang terus dipelihara.

Halaman Selanjutnya
img_title