Anak Kutuan, Begini Cara Penularan dan Pengobatan Kutu Rambut

Ilustrasi orangtua sedang membersihkan kutu di rambut anak
Sumber :
  • https://www.freepik.com/free-photo/high-angle-hands-using-lice-comb_29652410.htm#fromView=search&page=2&position=25&uuid=ab706173-8aa7-4e81-bc8c-1e3326aac645&query=kutu+rambut+anak

Lifestyle, VIVA Bali – Kutu rambut merupakan parasit di kulit kepala manusia yang dapat menular lewat kontak langsung dengan rambut orang yang terinfeksi kutu. Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja, terutama anak-anak, ketika mereka berinteraksi atau bermain dalam jarak dekat.

Mengapa di Indonesia Banyak yang Merendahkan Pekerjaan Orang Lain?

Dilansir dari laman C.S. Mott Children’s Hospital, seekor kutu rambut dewasa berukuran kurang lebih sebesar biji wijen atau sepanjang sekitar 2 milimeter. Perlu diketahui, kutu tidak bisa melompat atau terbang.

Seekor kutu dewasa dapat bertelur sebanyak 50–100 butir. Telur tersebut akan menetas dalam kurun waktu 7–10 hari menjadi nimfa, atau bentuk peralihan. Selama kurang lebih 10 hari, nimfa berkembang menjadi kutu dewasa dan siklusnya akan berulang kembali.

Kenapa Banyak Pasangan Jatuh Miskin Setelah Menikah?

Kutu mengisap darah dari kulit kepala. Saat mengisap, air liur kutu bercampur dengan darah inang dan dapat menimbulkan reaksi lokal berupa ruam gatal. Rasa gatal ini bisa tertunda 4–6 minggu sejak infestasi awal.

Adapun, menurut Centers for Disease Control atau CDC, kebersihan pribadi maupun lingkungan bukanlah faktor risiko munculnya kutu rambut. Faktanya, faktor risiko terbesar untuk tertular kutu rambut adalah kontak langsung dari kepala ke kepala. Selain itu, penularan juga bisa terjadi ketika berbagi barang-barang seperti sisir, topi, atau pakaian. Karena itu, anak-anak adalah kelompok yang paling berisiko.

Cara Mencegah Penyebaran Kutu

Nasi Di Magic Com Lebih Dari 6 Jam, Ancaman Serius Bagi Jantung Dan Tubuh!

1. Kunci pencegahan adalah menghindari kontak kepala dengan kepala orang yang terinfeksi.

2. Cuci barang-barang yang dipakai, seperti topi, syal, sarung bantal, seprai, pakaian, dan handuk. Gunakan air panas dan keringkan dengan pengaturan panas tinggi.

3. Barang yang tidak bisa dicuci bisa dikirim ke dry cleaner atau dimasukkan ke kantong plastik tertutup selama 2 minggu.

4. Hindari berbagi topi, sisir, sikat, atau handuk dengan orang yang terinfeksi.

5. Sedot debu lantai dan furnitur tempat orang yang terinfeksi duduk atau berbaring. Jangan gunakan semprotan fumigasi atau fogging, karena tidak diperlukan untuk mengendalikan kutu rambut dan justru bisa berbahaya jika terhirup atau terserap kulit.

Pengobatan

Dilansir dari Mayo Clinic, ada banyak cara untuk mengatasi kutu rambut. Metode paling umum adalah menggunakan obat khusus dalam bentuk sampo atau lotion. Produk dengan bahan aktif seperti permethrin dan pyrethrin bisa didapat tanpa resep, bahkan aman untuk anak di atas usia dua bulan.

Namun, satu kali pemakaian biasanya belum cukup. Perawatan perlu diulang 7–10 hari kemudian agar kutu yang baru menetas juga ikut hilang.

Selain obat bebas, adapula obat dengan resep dokter yang lebih kuat, seperti spinosad, malathion, atau ivermectin, jika obat bebas tidak lagi efektif.

Metode lain untuk membasmi kutu adalah dengan menyisir rambut dalam keadaan basah secara rutin untuk mengangkat kutu dan telurnya. Cara ini bisa dikombinasikan dengan pengobatan atau dijadikan alternatif. Ada pula metode dehidrasi menggunakan udara panas di klinik khusus, perlu diingat, hindari penggunaan hair dryer karena justru berisiko menyebarkan kutu.

Sebagai informasi, kutu rambut hanya dapat bertahan kurang dari 1–2 hari jika terlepas dari manusia dan tidak bisa makan. Telurnya juga tidak dapat menetas dan biasanya mati dalam waktu sekitar seminggu jika tidak berada pada suhu yang sama dengan kulit kepala.