Mengenal Helicopter Parenting dan Dampaknya Pada Anak
- https://www.freepik.com/free-photo/close-up-parents-sad-kid-therapy_21531771.htm#fromView=search&page=1&position=5&uuid=4e4f5c15-2292-4358-b41d-ab279575d583&query=parenting+ketat+
Penelitian menunjukkan, pola ini dapat meningkatkan risiko stres, kecemasan, bahkan depresi karena anak merasa tidak pernah cukup baik.
Selain itu, anak bisa menjadi kurang percaya diri karena terbiasa bergantung pada keputusan orang tua. Di sisi lain, kontrol berlebihan juga bisa memicu sifat agresif, karena anak merasa terkekang. Dalam jangka panjang, mereka berisiko terlalu bergantung pada orang tua dan kesulitan mandiri ketika dewasa.
Cara Menghindari Helicopter Parenting
Menghindari helicopter parenting bukan berarti lepas tangan, tetapi memberi keseimbangan antara perhatian dan kebebasan. Caranya, ajak anak berdiskusi ketika menghadapi masalah, biarkan mereka memilih, dan hargai keputusan yang diambil. Dengan begitu, anak belajar memahami konsekuensi dan berpikir kritis.
Selain itu, orang tua perlu mengendalikan rasa cemas. Biarkan anak mencoba, gagal, lalu bangkit kembali. Pengalaman inilah yang akan membentuk karakter kuat, percaya diri, dan mandiri.
Helicopter parenting berawal dari niat baik, tetapi jika dilakukan berlebihan justru berdampak negatif pada anak. Dengan memberi ruang mandiri sekaligus dukungan yang sehat, orang tua dapat membantu anak tumbuh lebih tangguh dan siap menghadapi tantangan hidup.