Hustle Culture, Gaya Hidup Produktif atau Perangkap Kesehatan Mental?
Selasa, 12 Agustus 2025 - 20:39 WIB
Sumber :
- https://images.pexels.com/photos
- Gangguan fisik seperti migrain, insomnia, atau masalah pencernaan
Hustle culture tidak hanya dipicu individu, tetapi juga dilembagakan oleh sistem kerja. Beberapa perusahaan memberikan penghargaan kepada pegawai yang lembur lebih lama, tetapi tidak memperhatikan keseimbangan kerja-hidup. Akibatnya, banyak pekerja merasa harus bersaing dalam “siapa yang paling sibuk”.
Agar tidak terjebak dalam budaya kerja berlebihan, individu dan organisasi dapat melakukan langkah berikut:
1. Tetapkan jam kerja dan istirahat secara tegas
2. Hargai waktu luang dan libur sebagai hak, bukan kemewahan
Baca Juga :
Pemula dalam Hal Thrifting? Simak Dulu Tips Belanja Pakaian Thrift di Toko Offline Berikut Ini!
3. Tidak membandingkan pencapaian diri dengan orang lain
4. Fokus pada hasil berkualitas, bukan kuantitas waktu
Halaman Selanjutnya
5. Ciptakan budaya kantor yang sehat dan inklusif