Berani atau Tunduk? Makna Kemenangan Sebenarnya dalam Fim “Tatami”
- https://www.instagram.com/p/C_fzxFrNAhb/?igsh=MTltNHFjM2lpdHN3OQ==
Pilihan sinematografi hitam-putih dengan rasio layar sempit 4:3 membuat penonton seolah ikut terjebak dalam dunia Leila. Setiap tatapan cemas, peluh, dan kebimbangan terlihat begitu tajam. Tidak ada musik heroik atau adegan bombastis, hanya kesunyian yang mencekam ketika Leila harus menentukan nasibnya.
Estetika visual ini mengingatkan pada film klasik Jepang bertema judo karya Akira Kurosawa, Sanshiro Sugata, namun Tatami memberikan lapisan emosi yang lebih dalam dan personal.
Tatami bukan hanya bercerita tentang olahraga atau perebutan medali. Film ini adalah seruan kebebasan, pengingat bahwa keberanian mengambil sikap bisa jauh lebih berharga daripada piala atau podium.
Baik Guy Nattiv maupun Zar Amir Ebrahimi membawa keterlibatan emosional dalam proyek ini. Zar, yang pernah berurusan dengan sistem hukum Iran akibat skandal pribadi, menanamkan luka pribadinya ke dalam film. Hasilnya, Tatami terasa autentik, tajam, dan menyentuh.
Tatami adalah film yang wajib ditonton, bukan hanya oleh pencinta olahraga, tetapi oleh siapa pun yang menghargai kebebasan dan integritas. Film ini membongkar sisi gelap dunia olahraga yang sering tersembunyi dari publik: politik yang menyusup hingga ke atas matras pertandingan.
Pada akhirnya, Tatami mengajarkan satu hal penting: kemenangan sejati bukanlah medali emas di leher, melainkan keberanian untuk berdiri di sisi yang benar, meski dunia berusaha menjatuhkanmu.