Bahaya Asap Rokok untuk Non Perokok Sehari-hari

Dampak Asap Rokok
Sumber :
  • https://www.pexels.com/id-id/foto/pria-laki-laki-lelaki-orang-4758904/

Kesehatan, VIVA Bali – Tak usah merokok untuk merasakan dampak buruk rokok. Bagi banyak orang, hanya melalui paparan asap rokok dari sekitar — dikenal sebagai secondhand smoke — risiko penyakit serius bisa meningkat. Menurut World Health Organization (WHO), tidak ada tingkat paparan yang benar-benar aman; bahkan sebentar saja bisa menyebabkan kerusakan pernapasan dan kardiovaskular. Bahaya ini semakin nyata, terutama bagi anak-anak, wanita hamil, dan pekerja di area yang belum bebas asap rokok.

Asap Rokok Menyimpan Ratusan Zat Berbahaya

Bukan Sekadar Batuk! Ini Dampak Polusi Udara yang Bisa Fatal bagi Kesehatan

Secondhand smoke terdiri dari sidestream smoke (asap dari ujung rokok yang menyala) dan mainstream smoke yang dikeluarkan perokok saat mengembuskan napas. WHO mencatat lebih dari 4.000 zat kimia yang terkandung, termasuk setidaknya 40 penyebab kanker yang terbukti. Bahkan sebagian zat berbahaya lebih tinggi konsentrasinya pada sidestream smoke. Paparan singkat sekitar 30 menit sudah dapat menurunkan fungsi pembuluh darah dan mempercepat proses aterosklerosis, mirip efek pada perokok aktif.  

Risiko Kanker Paru dan Penyakit Jantung Meningkat

Menurut Centers for Disease Control and Prevention Amerika, non-perokok yang terpapar asap rokok memiliki risiko kanker paru meningkat hingga 20–30%, serta risiko penyakit jantung dan stroke sebesar 25–30%. Di Amerika Serikat, secondhand smoke menyebabkan sekitar 34.000 kematian akibat penyakit jantung dan lebih dari 7.300 kasus kanker paru di antara non-perokok setiap tahun.  

Waspada! Ada Racun Mematikan di Udara yang Kita Hirup Setiap Hari

Studi WHO menemukan bahwa paparan asap rokok di rumah secara rutin dapat menggandakan risiko sindrom koroner akut (seperti serangan jantung atau angina tidak stabil), terutama jika dipadukan faktor risiko seperti hipertensi atau kolesterol tinggi. Bahkan pajanan ringan pun meningkatkan risiko hingga hampir 100%.  

Anak-anak dan Janin Sangat Rentan Terhadap Polusi Asap

Anak-anak yang terpapar asap rokok di lingkungan sekitar berisiko tinggi mengalami gangguan pernapasan kronis seperti asma, bronkitis, infeksi telinga, dan pertumbuhan paru yang terhambat. Paparan dalam kandungan juga bisa memicu kelahiran prematur, berat lahir rendah, dan risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS). Sebuah studi menunjukkan paparan asap di rumah berdampak pada epigenetic DNA anak, memengaruhi fungsi paru dan risiko penyakit di masa depan.  

Stres Meningkat Karena Asap yang Tak Terlihat

Tubuh Kuat dan Berenergi, Galih Manfaat Makan Buah Setiap Hari

Paparan asap rokok juga dikaitkan dengan tingkat stres mental yang lebih tinggi, bahkan pada non-perokok. Data dari Korea memperlihatkan bahwa orang yang terpapar baik di rumah maupun di tempat kerja memiliki kemungkinan stres lebih besar—odds ratio mencapai 1,42 pada non-perokok. Efeknya terasa nyata dalam jangka pendek maupun panjang.  

Tidak Ada Batas Aman Terhadap Paparan Asap Rokok

Semua bukti ilmiah menunjukkan bahwa tidak ada level paparan secondhand smoke yang benar-benar aman. WHO memperingatkan bahwa paparan asap rokok menjadi salah satu penyebab utama kematian dini global—lebih dari 1 juta jiwa per tahun di seluruh dunia. Oleh karena itu, kebijakan larangan merokok di ruang publik dan rumah menjadi sangat penting untuk melindungi orang yang tidak merokok dari bahaya asap.