Hati-Hati! Salah Kasih Obat Batuk & Pilek Bisa Berbahaya untuk Anak
- https://www.pexels.com/photo/a-sick-girl-wiping-her-nose-with-tissue-3765115/
Kesehatan, VIVA Bali – Batuk dan pilek adalah masalah kesehatan yang sering dialami anak-anak. Namun, di balik kelihatannya yang sederhana, banyak orang tua justru tergesa-gesa membeli obat tanpa benar-benar memahami kondisi si kecil. Dokter Spesialis Anak Kanya Ayu Paramastri, Sp.A mengingatkan bahwa kebiasaan ini bisa berbahaya dan berdampak pada kesehatan anak.
Menurut dr. Kanya, batuk pilek biasa umumnya disertai dengan gejala ringan seperti hidung meler, suara yang menjadi serak, dan batuk ringan.
"Orang tua harus tahu dulu gejalanya apa. Jangan sampai jadi over treatment," ujar dokter lulusan Universitas Brawijaya itu saat diskusi kesehatan di Jakarta, Selasa, 29 Juli 2025, dikutip dari Antara.
Ia menambahkan, jika batuk dan pilek disertai dengan demam tinggi, nyeri badan, atau kondisi anak terlihat sangat lemah, ini bisa menandakan tubuh sedang melawan infeksi yang lebih serius.
“Jangan sampai yang seharusnya tidak perlu diterapi secara berlebihan malah kita salah beli obat. Misalnya, obat penurun demam digunakan padahal anak tidak demam, akhirnya suhu tubuh yang normal bisa turun,” jelasnya.
Dr. Kanya menekankan pentingnya orang tua memilih obat sesuai dengan gejala anak. Obat-obatan yang dijual bebas di apotek memang telah melalui prosedur pemeriksaan ketat dan mendapat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Namun, penggunaan yang tidak tepat tetap dapat membahayakan.
“Orang tua harus memahami dulu kebutuhan anak sebelum membeli obat. Pilih hanya di apotek atau toko obat yang tersertifikasi dan pastikan sediaan obat yang dipilih memang sesuai gejalanya,” kata dr. Kanya.
Walau ada beberapa obat batuk dan pilek yang bisa dibeli tanpa resep dokter, bukan berarti orang tua bisa mengabaikan tanda-tanda bahaya. Jika gejala anak semakin berat, tak kunjung membaik lebih dari 3-5 hari, atau disertai sesak napas, segera bawa ke fasilitas kesehatan.
“Orang tua kadang terlalu panik, tapi ada juga yang terlalu santai. Kuncinya adalah mengenali gejala dan jangan ragu konsultasi ke dokter jika ada yang mengkhawatirkan,” tutup dr. Kanya.
Tips Singkat untuk Orang Tua:
- Kenali gejala ringan vs gejala berat pada anak.
- Jangan asal membeli obat di apotek tanpa memahami kebutuhannya.
- Pastikan obat memiliki izin BPOM.
- Segera konsultasikan ke dokter jika kondisi anak memburuk.
Jangan asal kasih obat! Kenali kondisi anak terlebih dahulu agar tidak salah langkah.