Eco-Anxiety, Kecemasan Global yang Bukan Semata Drama
- https://pixabay.com/illustrations/climate-change-global-warming-2254711/
- Praktik mindfulness atau relaksasi: berjalan di alam terbuka, meditasi, atau teknik pernapasan dapat membantu menenangkan pikiran.
- Konsultasi bantuan profesional jika kecemasan mulai mengganggu kehidupan sehari-hari atau membuat tidur terganggu.
kecemasan lingkungan sering menjadi pemicu aksi. Generasi muda Indonesia kini bukan hanya merasa takut, tapi bergerak nyata—dari aksi bersih sungai, demonstrasi hijau, hingga advokasi kebijakan. Organisasi seperti Climate Reality Project Indonesia menjadi contoh nyata aksi yang berakar dari kecemasan tapi berubah jadi harapan massa depan yang lebih hijau.
KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) pun merespons dengan menyiapkan program edukatif formal dan non-formal, termasuk pelatihan diplomasi lingkungan, festival LIKE, dan pembentukan Generasi Lingkungan Indonesia sebagai cara meminimalisir efek ecoanxiety melalui partisipasi langsung dan edukasi tindakan nyata.
Eco-anxiety menggambarkan realitas emosi yang lahir dari kegelisahan terhadap planet. Tapi inilah yang membedakannya dari panik: kecemasan ini dapat memberi dorongan untuk beraksi. Kita tak lagi hanya khawatir tanpa arah—kita mulai bertindak, berkelompok, dan menciptakan perubahan.
Pada akhirnya, ecoanxiety bukan sekadar beban mental, tapi panggilan kolektif: “Mari menjaga bumi sekaligus merawat kesehatan jiwa kita.” Karena ketika kita peduli—kita juga punya kekuatan untuk menghadapi tantangan zaman.