Jangan Anggap Sepele! Gejala Skizofrenia dan Bipolar Ini Sering Diabaikan
- https://www.pexels.com/photo/person-in-black-pants-and-black-shoes-sitting-on-brown-wooden-chair-4101143/
- Halusinasi, yaitu mendengar atau melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada.
Berbeda dengan skizofrenia, gangguan bipolar ditandai oleh perubahan suasana hati yang sangat ekstrem.
- Fase manik: merasa terlalu gembira, percaya diri berlebihan, penuh ide, dan memiliki energi yang berlebihan.
- Fase depresi: sedih mendalam, sulit mengambil keputusan, hingga muncul keinginan untuk melukai diri sendiri atau bahkan bunuh diri.
“Gangguan bipolar dan skizofrenia memiliki beberapa kesamaan, yakni bersifat kronis dan kambuhan. Ada masa gejala mereda, tetapi bisa kambuh kembali jika tidak dikelola dengan baik,” jelas Ashwin.
Hanadi Setiarto, Country Group Head Wellesta Indonesia, menambahkan bahwa kurangnya pemahaman masyarakat tentang kesehatan mental membuat banyak penderita terlambat mendapatkan bantuan.
“Jika tidak diatasi, jumlah penderita skizofrenia dan bipolar akan terus bertambah. Dampaknya bisa memengaruhi kualitas hidup, memicu penyakit fisik seperti gangguan jantung dan metabolik, bahkan meningkatkan risiko kematian dini,” tegasnya.