Durasi Reels Ideal Itu 7 Detik, 15 Detik, atau 30 Detik?

Lifestyle, VIVA Bali – Di tengah gempuran konten cepat saji di media sosial, Reels menjadi andalan untuk menarik perhatian audiens secara instan. Tapi pertanyaannya, berapa sih durasi yang paling ideal untuk Reels agar engagement tetap tinggi dan kontenmu nggak dilewatkan begitu saja? Apakah 7 detik cukup? Atau lebih efektif 15 sampai 30 detik?

Jawabannya bisa bervariasi tergantung tujuan dan isi kontenmu, tapi mari kita bahas berdasarkan data dan perilaku pengguna.

1. 7 Detik yang Singkat, Padat, dan Viral

Konten berdurasi 7 detik atau bahkan lebih pendek kini sedang digandrungi. Ini karena otak manusia cenderung memberikan perhatian maksimal hanya selama 8 detik. Format super singkat ini cocok untuk:

- Teaser konten panjang

- Visual punchline atau lucu-lucuan

- Tren cepat seperti meme atau audio viral

Semakin singkat, semakin besar kemungkinan penonton akan menonton sampai habis, bahkan ada yang mengulang. Dan looping inilah yang bisa bikin algoritma Instagram lebih “senang”.

2. 15 Detik, Durasi Favorit Algoritma

Instagram sendiri merekomendasikan Reels berdurasi maksimal 15 detik jika ingin memaksimalkan reach. Kenapa 15 detik?

- Ideal untuk storytelling cepat

- Masih bisa dikonsumsi dalam 1 kali duduk

- Pas buat edukasi singkat, tips 1 poin, atau before-after

Durasi ini memberi sedikit ruang untuk pengembangan konten, namun tetap ringkas.

3. 30 Detik Cocok untuk Konten Edukasi atau Transisi

Jika kamu butuh waktu lebih untuk menjelaskan suatu proses, 30 detik adalah batas aman agar audiens tetap betah.

Namun, durasi ini menuntut kamu harus ekstra kreatif dalam menyusun alur:

- Hook di 3 detik pertama wajib kuat

- Narasi jelas dan efisien

- Visual harus engaging dari awal hingga akhir

Reels berdurasi 30 detik bisa bekerja dengan baik asal retention rate-nya tinggi, artinya, penonton tidak skip di tengah-tengah.

Mana yang Terbaik?

1. 7 detik

Cocok untuk snackable content, tren cepat, hook awal.

2. 15 detik

Ideal untuk Reels yang padat, engaging, dan disukai algoritma.

3. 30 detik

Dipakai untuk konten edukatif, storytelling, atau transisi.

Kuncinya bukan hanya di durasi, tapi bagaimana kamu membungkus isi konten tersebut dengan menarik sejak awal. Uji A/B dengan berbagai durasi, lihat metrik retention dan share rate, lalu evaluasi mana yang paling efektif untuk audiens kamu.