Mulai Olahraga di Usia 40-an? Ternyata Bisa Bikin Hidup Lebih Lama

Ilustrasi seorang lanjut usia yang mengikuti ajang maraton.
Sumber :
  • https://www.pexels.com/photo/black-and-white-photo-of-an-elderly-man-running-5350029/

Kesehatan, VIVA Bali – Jika Anda masih ragu untuk mulai rutin berolahraga, kini saatnya berubah. Sebuah studi komprehensif dari University of Queensland, Australia, mengungkap bahwa orang dewasa yang aktif secara fisik memiliki risiko kematian hingga 40% lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak aktif.

5 Fakta Mengejutkan Otak Kiri-Kanan yang Bikin Kamu Berani Gali Potensi

Penelitian ini, yang diterbitkan di British Journal of Sports Medicine, mengulas 85 studi berbeda dan mencakup data dari jutaan partisipan dari seluruh dunia. Hasilnya sangat meyakinkan: konsistensi dalam berolahraga memberikan dampak besar terhadap harapan hidup.

“Partisipan yang aktif secara fisik memiliki risiko kematian 30 hingga 40 persen lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak melakukan,” tulis tim peneliti, dikutip dari New York Post (10/7).

5 Kebiasaan Sepele yang Diam-Diam Bikin Emosimu Meledak Setiap Hari

Studi ini juga menguraikan bahwa olahraga tak hanya memperpanjang umur, tapi juga melindungi tubuh dari penyakit kronis mematikan. Di antaranya:

Risiko kematian akibat penyakit jantung menurun hingga 40%

NASA Ungkap Tanaman Ini Cegah Kanker dari Rumah

Risiko kematian akibat kanker menurun sekitar 25%

Artinya, dengan tetap aktif secara fisik, Anda bisa mengurangi kemungkinan meninggal karena dua penyebab kematian terbesar di dunia.

Kabar baiknya, manfaat olahraga tak hanya berlaku bagi mereka yang aktif sejak muda. Bagi yang baru memulai di usia dewasa, manfaatnya tetap signifikan.

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang sebelumnya tidak aktif lalu mulai berolahraga di usia 30-an, 40-an, atau bahkan 50-an, mengalami penurunan risiko kematian sebesar 22% dibandingkan mereka yang tetap pasif.

“Setiap peningkatan aktivitas fisik, meski dilakukan secara bertahap, akan memberikan dampak positif yang signifikan,” ungkap laporan tersebut.

Menurut pedoman kesehatan global, orang dewasa dianjurkan untuk melakukan:

150 hingga 300 menit aktivitas fisik intensitas sedang per minggu (seperti jalan cepat atau bersepeda santai)

Atau 75 hingga 150 menit aktivitas intensitas tinggi per minggu (seperti lari atau olahraga kompetitif)

Atau kombinasi keduanya

Namun, penelitian mencatat bahwa manfaat kesehatan dari olahraga akan menurun setelah lebih dari 300 menit per minggu. Jadi, Anda tidak perlu berlebihan—yang penting adalah konsistensi.

Satu hal yang perlu diingat: berhenti berolahraga bisa menghapus manfaat yang sudah didapat. Studi ini memperingatkan bahwa kembali ke gaya hidup tidak aktif setelah sempat aktif dapat mengembalikan risiko kematian ke tingkat awal.

“Aktivitas fisik di masa dewasa sangat krusial, dan memulainya kapan pun tetap memberikan manfaat besar bagi kelangsungan hidup,” tulis tim peneliti.

Aktivitas fisik bukan sekadar rutinitas kebugaran, tetapi investasi masa depan. Dengan tetap aktif secara konsisten, Anda tidak hanya merasa lebih sehat hari ini, tapi juga meningkatkan peluang untuk hidup lebih lama dan bebas penyakit di masa depan.

Tak perlu menjadi atlet. Mulailah dari langkah sederhana: berjalan kaki setiap hari, bersepeda ringan, atau ikut kelas yoga dua kali seminggu. Yang penting adalah bergerak dan terus bergerak.

Fluktuasi usia bukan alasan untuk diam. Justru, dengan bergerak sekarang, Anda sedang membangun kehidupan yang lebih panjang dan berkualitas.