5 Tips Dokter untuk Ibu Hamil Tetap Sehat Hadapi Cuaca Kemarau Basah
- https://www.pexels.com/photo/woman-lying-on-bed-covered-with-blanket-5853835/
Lifestyle, VIVA Bali – Cuaca tak menentu kini menjadi bagian dari keseharian masyarakat Indonesia. Tahun 2025 ini, fenomena kemarau basah kembali hadir, membawa tantangan baru bagi kesehatan. Cuaca yang lembap, suhu berubah-ubah, dan paparan virus yang meningkat menjadi kekhawatiran tersendiri, terutama bagi ibu hamil yang memiliki sistem imun lebih sensitif.
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dr. Dewi Ratih Hendarto Putri, SpOG, Subsp Obginsos, MSiMed, membagikan sejumlah tips agar ibu hamil bisa tetap sehat dan prima menghadapi kondisi cuaca ekstrem ini. Berikut lima langkah penting yang bisa dijalankan sehari-hari:
1. Pola Makan Seimbang dengan Konsep My Pregnancy Plate
Asupan gizi berperan besar dalam menjaga daya tahan tubuh ibu hamil. Dr. Ratih menyarankan pola makan dengan prinsip My Pregnancy Plate yang terdiri dari:
- 50% sayur dan buah segar,
- 20% protein hewani dan nabati, dan
- 20% karbohidrat kompleks.
“Penting bagi ibu hamil untuk mendapatkan nutrisi lengkap dan seimbang setiap hari agar daya tahan tubuh tetap kuat menghadapi perubahan cuaca,” jelas dr. Ratih.
2. Penuhi Kebutuhan Cairan Harian
Tak kalah penting dari makanan, hidrasi tubuh juga harus dijaga. Ibu hamil dianjurkan mengonsumsi minimal 8 gelas air per hari (sekitar 1,5–2 liter). Selain air putih, susu tinggi kalsium bisa menjadi pilihan tambahan yang baik untuk mendukung tumbuh kembang janin dan menjaga kesehatan tulang ibu.
3. Hindari Kelelahan, Dengarkan Batas Tubuh
Aktivitas harian memang penting, tapi jangan sampai membuat tubuh kelelahan. Menurut dr. Ratih, ibu hamil perlu menyesuaikan intensitas kegiatan dengan kondisi tubuh masing-masing. Tidak ada standar pasti tentang "terlalu lelah", karena setiap ibu memiliki toleransi yang berbeda.
“Ibu hamil sendiri yang paling tahu batas kemampuannya. Jika tubuh memberi sinyal lelah, istirahatlah. Jangan dipaksakan,” katanya.
4. Rutin Berolahraga Ringan
Olahraga tetap diperlukan untuk menjaga kebugaran. Aktivitas ringan seperti jalan santai 2–3 kali seminggu bisa membantu menjaga stamina dan memperlancar peredaran darah.
Namun, olahraga harus disesuaikan dengan usia dan kondisi kehamilan. Aktivitas ini biasanya direkomendasikan bagi ibu hamil dengan usia kehamilan antara 5 hingga 7 bulan. Konsultasi dengan dokter tetap menjadi langkah awal sebelum memulai rutinitas fisik.
5. Gunakan Masker Saat Beraktivitas di Luar
Kemarau basah meningkatkan risiko penyebaran virus di tempat umum. Untuk itu, penggunaan masker sangat dianjurkan, terutama saat berada di kerumunan atau menggunakan transportasi umum.
“Penyakit menular seperti flu dan batuk lebih mudah menyebar saat cuaca ekstrem seperti ini. Jangan ragu untuk memakai masker demi melindungi diri sendiri dan janin,” ujar dr. Ratih, yang juga merupakan pendiri klinik kesehatan BumilQ.
Fenomena kemarau basah menyebabkan tingkat kelembapan udara yang tinggi, berbeda dengan kemarau biasa. Menurut data dari Kementerian Kesehatan, kondisi ini bisa memicu pertumbuhan virus dan bakteri penyebab penyakit, yang tentunya membahayakan kelompok rentan seperti ibu hamil.
Menghadapi musim kemarau basah bukan berarti harus terus khawatir. Dengan menjalani pola hidup sehat, mengatur asupan gizi, menjaga kebugaran, dan membatasi paparan risiko dari luar, ibu hamil bisa tetap menjalani hari-hari dengan aman dan nyaman.
Langkah-langkah sederhana seperti makan seimbang, cukup minum, tidak memaksakan diri, olahraga ringan, serta disiplin memakai masker, akan sangat membantu menjaga kesehatan ibu dan bayi yang sedang dikandung.