Ini Alasan Pilot Dilarang Pakai Parfum Sebelum Cek Kesehatan Jelang Terbang
- https://apnews.com/article/airline-security-safety-insider-threat-emerson-90d1285c4df305e59add39e3d5a93424
"Alat pengukur kadar alkohol dalam napas sangat sensitif sehingga dapat mendeteksi kadar alkohol hingga 0,0001 persen,” tambah Kapten Tomar Awdhesh, direktur Golden Epaulettes Aviation.
Jika pilot menggunakan parfum, kata Tomar, alat tersebut dapat mendeteksi kadar alkohol dalam parfum dan menunjukkan hasil positif palsu, meskipun tidak ada alkohol yang dikonsumsi oleh pilot.
Bila hasil tes positif, maka hasil seperti itu dapat menunda penerbangan. Risikonya pilot mungkin menghadapi tindakan disipliner.
Kapten Rao mengatakan breathalyzer penerbangan (digunakan oleh DGCA atau otoritas maskapai) sering dikalibrasi dan memerlukan udara paru-paru yang dalam, bukan hanya uap mulut.
"Di sebagian besar maskapai, pilot diminta untuk tidak menggunakan produk berbasis alkohol sebelum tes. Jika ada kadar alkohol terdeteksi, maka dilakukan pengujian ulang," kata Kapten Rao.
Oleh karena itu, pilot baru menggunakan parfum setelah hasil tes mereka negatif alkohol. "Mereka menggunakan parfum sesuai kebutuhan mereka. Ini hanya masalah keselamatan dan kepatuhan terhadap pedoman DGCA," kata Kapten Awdhesh.
India memiliki beberapa aturan alkohol yang paling ketat untuk kru pesawat. Maskapai penerbangan dari India mengharuskan setiap anggota kru penerbangan dan kabin untuk melakukan tes napas sebelum penerbangan untuk mengetahui kadar alkohol.